Begitu memikirkan hal ini, Bai Ran mendorong pintu ruang kerja Quan Rui, yang memang sudah terbuka. Kemudian ia berjalan beberapa langkah menuju punggung Quan Rui, perlahan-lahan mengulurkan tangannya, dan akhirnya memeluknya dari belakang.
Mendengar suara langkah kaki di belakangnya, Quan Rui pun tahu bahwa Bai Ran sudah pulang.
Para pelayan tidak pernah berani memasuki ruangannya tanpa izin, dan langkah kaki Bai Ran sangat ringan dan memiliki ritme khusus. Ini adalah hal khusus yang sudah ia ingat di dalam hatinya.
Tapi Quan Rui tidak menyangka bahwa Bai Ran akan datang untuk memeluknya seperti ini.
Quan Rui melihat dua tangan seputih giok itu melingkari pinggangnya, dan ia pun mengaitkan sudut bibirnya. Lalu ia menutupi tangan putih itu perlahan-lahan dengan telapak tangannya yang besar. Kelelahan di matanya akhirnya sedikit menguap, dan segera dipenuhi dengan lingkaran cahaya yang disebut kebahagiaan.