Usman tidak menjawab ucapan dari Farisha karena merasa malu. Bagaimana mungkin wanita itu mengatakan secara blak-blakan seperti itu? Dan Usman hanya bisa terdiam dan memilih untuk keluar dari kamar, tidak ingin bertemu dengan sang istri untuk beberapa waktu.
"Heh, kenapa dia malah keluar? Aduh, apa aku salah berbicara? Ya ampun, Usman ... kenapa jadi seperti ini, sih?" Farisha mendesah, menyayangkan sikap Usman. Tapi ia juga yang mengatakan secara terang-terangan. Jelas tidak tahu apa yang ada di pikiran Usman.
Sementara Usman yang keluar dari kamar. Ia takut kalau dirinya tidak bisa menahan. Selain itu, dirinya sangat malu karena merasa banyak kekurangannya. Ia bersembunyi di balik tirai yang menutupi kaca di ruang depan.