ดาวน์โหลดแอป
11.11% Talak 3 / Chapter 1: Siapa Dia? .

บท 1: Siapa Dia? .

Gadis remaja berbaju hitam itu berdiri terpaku di depan kedua makam itu. Dia tak mempedulikan orang-orang yang sudah beranjak meninggalkannya. Matanya tak berkedip menatap ke dua makam di depannya, sampai dia tak menyadari sepasang suami istri mendekat dan memegang pundaknya.

Aisyah menoleh, dia menatap perempuan itu dengan mata sedihnya.

"Kamu ikut tante aja ya! Mulai hari ini, kamu jadi anak Om dan Tante. Arkan pasti senang, punya seorang adik! " Kata Tante Maya ter senyum lembut.

Aisyah langsung memeluk wanita itu dan menangis di dadanya.

"Ayo kita pulang! " Kata Om Antoni sambil membelai rambut gadis remaja itu.

Aisyah kembali menoleh ke arah makam orang tuanya , duduk berlutut diantara kedua nisan itu lalu mencium nisan mereka bergantian dan mengusap sayang nisan itu sambil berkata.

"Mama..., Papa..., mudah mudahan mama dan papa damai di sana. Aisyah akan selalu berdo'a buat mama dan papa.! " Lalu mengecup nisan mereka sekali lagi. Tante Maya yang menyaksikan hal itu tak bisa menahan air mata dan langsung membenamkan wajahnya ke dada sang suami.

Aisyah berdiri, Tante Maya mengambil tempatnya tadi dan mengusap nisan sahabatnya itu lalu berkata.

"Aku janji, akan merawat putrimu seperti anakku sendiri.!" Lalu mereka membawa Aisyah pergi dari tempat itu.

Meskipun gadis itu tampak tak rela meninggalkan tempat itu, tapi dia harus pergi dari sana.

🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇

Arkan yang baru pulang kaget saat melihat seorang gadis manis duduk di ruang tamu nya. Jantungnya berdetak kencang karena dia merasakan sesuatu pada gadis itu. Cintakah? Arkan tidak tau, selama ini dia belum pernah jatuh cinta . Cowok itu celingak celinguk mencari tau dengan siapa gadis itu ke rumahnya. Sampai Ibunya datang, dan heran melihat tingkah putra semata wayangnya ini.

"Kamu kenapa? "

"Ibu, Siapa dia? " Tanya Arkan heran.

Ibunya membawa putranya sedikit menjauh, dan menceritakan semua kisah Aisyah.

Arkan akhirnya tau bahwa orang tua gadis itu menjadi korban kecelakaan pesawat kemarin. Aisyah tak punya siapa-siapa lagi. Ibunya yatim piatu dan di besarkan di panti asuhan. Jadi otomatis ibunya tidak punya keluarga. Ayahnya seorang keturunan bangsawan, mereka membuang Ayahnya karena menikah dengan ibunya. Bahkan saat pemakaman kemarin, tak seorang pun keluarga ayahnya yang hadir. Arkan menoleh ke arah Aisyah yang menatap kosong apa yang ada di depannya. Hatinya amat sedih mendengar cerita tentang gadis itu.

"Jadi, Aisyah akan Ibu angkat menjadi anak, kamu akan punya saudari. Mulai hari ini, Aisyah akan tinggal di sini. Kamu tak keberatan bukan? " Tanya Ibunya penuh harap agar putranya itu tak keberatan.

Arkan hampir saja bersorak girang mendengar perkataan Ibunya itu. Tapi dia berusaha tenang agar tak bersikap memalukan.

"Tentu saja Ibu, Aku akan kembali membuat dia tersenyum dan melupakan kesedihannya.

Maya tampak lega mendengar perkataan putranya itu.

🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇

Tiga hari kemudian.

"Aisyah...! Kamu akan berangkat sekolah? Bareng yuk! Aku bawa motor, aku bonceng ya!" Kata Arkan menawarkan diri.

"Ga usah, nanti merepotkan !" Jawab Aisyah.

"Ga kok. Lagian sekolahku juga lewat sana .

Akhirnya Aisyah pergi ke sekolah diantar oleh Arkan.

🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇

Hampir satu tahun Aisyah tinggal di keluarga ini. Keceriaannya sudah mulai kembali. Aisyah dan Arkan pun semakin dekat. Kedekatan mereka bermula saat Arkan memarahi Aisyah yang kabur entah kemana dan akhirnya Arkan menemukan Aisyah duduk bersimpuh sambil menangis diantara makam kedua orangtua nya di bawah guyuran hujan.

flashback on.

"Akhirnya Kau kutemukan! " Terdengar suara seorang pria yang membuat Aisyah kaget.

"Arkan...? " Tanya Aisyah gugup.

"Apa yang kau lakukan di sini? " Tanya Arkan kesal.

"Aku..., Aku kangen orang tuaku! " Jawab Aisyah lirih. Air matanya mulai mengalir.

"Apa kau tak merasakan hujan begitu deras!?" Suara cowok itu terdengar ketus. Aisyah hanya terdiam.

"KAU DENGAR AKU TIDAK? "Arkan menjadi semakin kesal. Aisyah malah menangis.

"Apa salahnya aku kangen mereka? Aku sayang orang tuaku. Kenapa mereka tega meninggalkanku? " Tangis Aisyah pecah.

"Kau tak menyayangi mereka. Kau hanya memikirkan dirimu sendiri! " Kata Arkan tajam.

"Apa maksudmu? "Aisyah menjadi kesal dan menatap Arkan marah.

"Jika kau menyayangi mereka, kau tak akan bersikap seperti ini. Dengan bersifat seperti itu kau malah menyiksa mereka. Jangan bebani mereka. Mereka pasti amat sedih melihatmu seperti ini.! " Suara Arkan mulai melembut.

Aisyah kembali terisak, dia menutup kedua matanya dengan tangannya yang kotor karena tanah makam itu.

Arkan duduk berlutut di dekat Aisyah. Dia tak peduli dengan celananya yang kotor karena tanah.

"Aisyah..., pulang lah! Ibu dan Ayah mencarimu. Jika kamu sayang orang tuamu, do'akan mereka. Jangan menyiksa mereka dengan sikap seperti ini. Mau kan! " Tanya Arkan sambil memegang bahu Aisyah. Aisyah mendongak menatapnya. Arkan tersenyum melihat wajah Aisyah yang terkena tanah. Arkan menampung air hujan dengan tangannya dan membersihkan wajah Aisyah. Gadis itu sedikit merona karena perlakuan cowok itu.

flashback of

Semenjak hari itu, Aisyah mulai dekat dengan Arkan. Gadis itu sudah mulai tersenyum dan kembali ceria. Ibu dan Ayah Arkan yang telah menganggabnya sebagai anak pun merasa senang atas perubahan itu.

Namun, lama kelamaan, Arkan tak bisa lagi menahan perasaannya, sehingga saat mereka duduk di kelas XII, Arkan menyatakan perasaannya pada Aisyah. Aisyah pun menyambut perasaan Arkan.

Arkan sangat bahagia. Tanpa sadar, dia memeluk gadis itu erat sehingga Aisyah langsung saja memukulnya.

"Dasar mesum! gak usah peluk-peluk! " Kata Aisyah kesal.

"Maaf! " Jawab Arkan tersenyum lembut menatap paras gadisnya itu.


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C1
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ