ดาวน์โหลดแอป
33.33% suara dari gaib / Chapter 2: 1-ditinggal sendiri

บท 2: 1-ditinggal sendiri

Pagi ini aku duduk sendirian dibelakang rumahku yang sudah ditumbuhi rumput liar.

Aku nayadilla, seorang gadis yang masih berusia 14 tahun, namun sudah hidup sendiri, orangtuaku masih ada, namun mereka meninggalkan seorang gadis kecil dengan keadaan tidak bisa mendengar lagi, malu? Mungkin itu yang dirasakan orang tuaku, hingga meninggalkan ku dirumah sederahana ini, kedua orangtuaku masih baik kepadaku, buktinya mereka masih menafkahi diriku.

Hikss tolong hikss hikss

Hidup sendirian tenang? Itu tidak mempengaruhi diriku, memang aku ini sendirian, selalu sendirian namun aku tidak bisa tenang, padahal telingaku sudah diganjal oleh beberapa lapis tisu, namun tetap saja aku mendengar suara suara itu lagi.

Ini masih pagi, baru jam 06:00 tapi kenapa ada suara yang menangis.

Oh aku lupa, mau pagi siang sore malam suara itu selalu ada, dan berbagai macam macam, seperti skrng ada yang menangis, ada yang tertawa, ada juga yang sedang bergosip, sungguh ini bukannya membuatku takut malah pengen ketawa, ya meskipun aku tau suara itu berasa dari hantu, ya aku tidak terlalu takut, aku masih bersyukur hanya mendengarkan nya saja tidak melihatnya, melihat muka sendiri di cermin ketika bangun tidur aja aku suka kalangkabut ketakutan, apalagi melihat hantu.

Jangan sampai bisa melihat, cukup mendengarkan nya saja, itu pun masih menggangu hidupku, bagaimana jadinya aku bisa melihat hantu, mungkin aku akan memilih mengakhiri hidupku.

Aku selalu bertanya tanya kepada manusia aneh seperti kalian yang selalu ingin melihat hantu, mungkin dipikiran mereka melihat hantu itu hal yang menyenangkan dan membanggakan, sungguh itu tidak seperti kalian bayangkan, tanyakan saja pada anak indgio, pasti mereka akan menjawab, aku lebih baik menjadi sepertimu yang tidak melihat hantu.

Kenapa aku bilang seperti itu, karna aku merasakannya, inipun aku hanya mendengarkan suara nya saja sudah membuat hidupku benar benar tidak tenang.

Apalagi kalo melihatnya, mendengarnya, apalagi bisa bersentuhan.

Aku lebih baik mati daripada hidup seperti itu, yang tidak menyengangkan.

Aku beranjak dari dudukku, melangkah keluar rumah, untuk berjoging, aku memakai hoodie hitam, masker hitam dan celana hitam, sungguh aku ini seperti bukan berjoging tapi seperti mau melayat semuanya serba hitam, dan tidak lupa aku memasangkan handseat warna hitam ketelingaku dan berharap tidak mendengar kan suara.

aku berlari kecil mengelilingi komplek, namun belum terlihat tetanggaku bangun, padahal inikan sudah pagi, meskipun matahari belum menampakan dirinya, dan langit masih sedikit gelap.

Bee kenapa kamu selalu sendirian

Untung aku tidak mempunyai riwayat penyakit jantungan, mendengar suara tiba tiba disampingku.

Bukan hanya suara dari mulutnya saja aku mendengarkan langkah kakinya juga

Eh bentar langkahan kaki, bukankah dia hantu, kenapa dia ikutan lari kecil seperti ku, bukannya hantu itu melayang.

"hei hantu wanita apakah kamu ikutan berlari juga sama sepertiku"tanyaku sambil melanjutkan berlari kecil, aku berbicara cukup keras mungkin bagi manusia seperti itu,namun tetap saja aku tidak bisa mendengarkan suaraku sendiri, itu seperti berbicara dalam hati, mengetahui apa yang diucapkan namun tidak mendengarkan.

hei aku juga ingin merasakan berlari seperti manusia apakah tidak boleh

Siapa yang berani melarang hantu? Hantukan makhluk seterah.

Bersambung...


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C2
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ