6
…
Ya, selama gue hidup 22 tahun ini, gue
nggak pernah merasakan yang namanya keluarga
yang utuh.
Semenjak gue mengerti dengan apa yang
dinamakan kehidupan, sejak saat itulah gue sudah
merasakan ketidakutuhan ini. But it's okay, nggak
perlu disesali karena semuanya sudah terjadi.
Maka dari itu, ketika ada orang yang mengakui
dirinya sebagai ayah gue, gue jelas shock banget.
Apalagi dengan keadaan ekonomi dia yang jauh
lebih baik daripada gue.
Jauh di dalam lubuk hati, ada setitik rasa senang
saat mengetahui kalau gue ternyata masih
memiliki keluarga. Keluarga yang peduli sama gue.
Dia juga terlihat baik. Bahkan gue bisa melihat raut
menyesal di wajah pria itu saat berbicara sama
gue. I don't know itu palsu atau nyata. Gue hanya
berharap bahwa setelah kami tinggal serumah, dia
tetap akan bersikap baik sama gue dan kami bisa
hidup bahagia.
Keinginan gue nggak muluk-muluk kok, iya kan?
Dan pada akhirnya, masih di hari yang sama, gue