Pagi itu, komandan Recon Corps, Erwin Smith, meminta Petra untuk menemuinya di ruangannya. Petra yang saat itu telah menjadi anggota Recon Corps selama kurang lebih setahun, untuk pertama kalinya bicara dengan sang ketua secara pribadi, membuatnya sedikit gugup. Ia bahkan sulit merasakan makanan yang sedang ia telan.
"Kau sedikit aneh pagi ini." Suara seseorang dari belakangnya. Orang itu duduk tanpa di undang di samping Petra bersama piring sarapannya.
"Nanaba.."
Nanaba. Second hand dari ketua divisi yang di kendalikan Mike. "Ah, aku hanya sedikit insomnia semalam"
"Kau harus cukup istirahat jika tidak ingin jadi sarapan Titan" baginya lelucon seperti itu Hal biasa melihat bagaimana lahapnya ia memakan sosis di piringnya. "Tapi rekormu terlalu baik untuk jadi sarapan Titan."
"Ahahah.." Petra tidak tahu bagaimana harus menanggapinya.
"Anyway, apapun yang kau pikirkan jangan sampai membuatmu merasa buruk selama kau sudah melakukan yang terbaik."
Petra berpikir mungkin itu benar. Apapun yg Akan ia hadapi, itu adalah batas kemampuannya. Ia mungkin bisa menerimanya bahkan jika ia harus di kembalikan kepada keluarganya.
"Terimakasih Nanaba"
Nanaba tersenyum melihat wajah Petra yang kembali relax.
"Good to hear. Ngomong-ngomong kudengar komandan Erwin mencarimu."
Seketika wajah Petra kembali memucat. Saat itu Nanaba sadar bahwa ia telah mengatakan hal yang tidak perlu.
***
Knock knock
Petra akhirnya mengetuk pintu yang Ada di hadapannya setelah berpikir berulang kali selama beberapa menit. Jarak antra ketukan dan jawaban terasa begitu panjang dan menyiksa yang tidak berdampak baik pada jantungnya.
"Masuk." Suara yang terdengar milik Erwin dari dalam.
Petra membuka pintu dengan ragu atas isyarat Erwin dan menemukan 3 lelaki lain berdiri berjajar di hadapan Erwin. Petra mengenal baik 3 lelaki itu karna mereka berada di angkatan yang sama dengan dirinya. Gunther, Eld Dan Oluo. Dan di sisi lain, Komandan Erwin bersama Kapten Levi sudah menunggu di hadapannya. Tidak tahu apa yang terjadi, namun Petra tetap melangkah masuk Dan memposisikan dirinya bersama ketiga lelaki yang lain.
"Karna kalian sudah berkumpul, aku Akan mulai." Erwin bangkit dari kursinya, melangkah ke hadapan mereka.
"Mulai saat ini aku membentuk Squad dan memberi tugas khusus untuk kalian." Kalimat pembuka dari Erwin mampu membuat Petra lega Dan gugup di saat bersamaan. "Detailnya akan di sampaikan secara berkala dari pemimpin kalian, Levi."
Mereka sangat tahu pasti bahwa masing-masing dari mereka tidak Ada yang menyangka. Sang legenda. Manusia terkuat saat ini menjadi pemimpin langsung mereka.
"Levi memilih kalian secara langsung, jadi tidak ada kesalahan." lanjut Erwin
Gunther akhirnya memberanikan diri untuk mengangkat tangannya, bertanya. "Apa hanya kami berempat yang berada disini yang mendapat tugas ini?"
"I see. Kalian melihat squad Mike Dan Hanji yang memiliki banyak anggota." Erwin membersihkan tenggorokannya sebelum melanjutkan. " Seperti yang kukatakan sebelumnya, kalian pasukan khusus yang di pilih langsung oleh Levi. Dengan kata lain, pasukan Elite. Tidak seperti squad lain, squad Levi hanya berisi orang terpilih. Apa kalian mengerti apa yang kukatakan?"
Eld menyusul Gunther mengangkat tangannya.
"bukankan itu Akan mempersulit misi meskipun kami anggota terpilih."
"Biarkan aku. Aku tidak tahan dengan kebodohan mereka." Akhirnya setelah lama diam, Levi angkat bicara. "Dengar, Tim ini tetap bertugas bersama dengan squad lain, dengan tujuan sama. Yang membuat kalian berbeda adalah misi lain yang di berikan pada kalian selama menjalani misi utama. Seperti squad Hanji. Mereka melakukan ekspedisi selayaknya Recon Corps. Yang menjadikan mereka squad Hanji adalah misi kedua mereka yaitu mencari bahan penelitian."
"Dengan kata lain kami menjalani dua misi bersamaan?" Tanya Petra.
"Tergantung misi yang di berikan. Itu hanya perumpamaan dasar bodoh. Yang jelas kalian tidak Akan diberikan perintah melakukan ekspedisi sendirian."
Yang mereka mengerti saat itu hanya jalankan perintah dan mereka aman. Bukan aman dari Titan, melainkan wajah membunuh calon Kapten mereka.
"Karena kalian sudah di berikan informasi yang harus kalian tahu, maka 'Special Operation Squad' kini telah terbentuk."
"...."
"Terimakasih. Kalian boleh pergi. Silahkan tunggu perintah misi kalian besok." Atas aba-aba komandan Erwin, mereka hendak pergi, namun suara Kapten Levi membuat mereka tidak nyaman.
"Hei babi, aku tidak ingin Ada lagi yang terlambat dalam pertemuan. Temui aku besok pagi di halaman."
Mereka memberikan salute sebelum akhirnya menghilang di balik pintu. Masih terdengar samar-samar suara mereka yang saling menyalahkan Satu sama lain.
***
"Dia memanggilmu babi? That's ridiculous!" Nanaba tidak bisa berhenti tertawa.
Setelah makan malam Dan memastikan tidak Ada tugas yang tersisa, Petra Dan nanaba meluangkan sedikit waktu tidur mereka di kamar Petra.
"Tapi pasukan elite? Wow. Kerja kerasmu terbayar"
"Ya, walau sedikit tidak mengerti tapi aku senang dengan posisiku sekarang." Di dalam hati Petra sedikit khawatir. Pasukan elite artinya Akan mendapat misi yang lebih berbahaya. Tapi untuk itulah ia disini. Berdiri demi kemajuan umat manusia.
"Hei, bagaimana rasanya berada dalam squad?"
"Depend, don't you think? Keadaan squad tergantung bagaimana pemimpinnya. Tapi setidaknya kau akan merasa seperti memiliki saudara."
"Hmm.. aku masih belum bisa membayangkan bagaimana squad Levi akan terbentuk. Maksudku, Kita sedang membicarakan Kapten Levi."
"Yeah, dia tidak banyak bicara dan menyeramkan dan bicara kasar dan pendek.."
"Okay, I get it"
"Setidaknya dia kuat"
"Kau membuatku membayangkan sekelompok perampok dan pembunuh dari pada orang yg bertarung demi kemanusiaan"
"Sorry"
Mereka terjebak dalam keadaan canggung. Tak satupun dari mereka memikirkan hal baik yang akan terjadi pada squad Levi.
"Kita tidak mengenalnya dengan baik. Bukankan ini kesempatan untuk mengenalnya lebih dalam?"
"Untuk?"
"Kekeluargaan takkan terbentuk jika kalian tidak saling mengenal. Lupakan 3 lelaki itu, kapten Levi yang menjadi masalah disini."
"Kau benar. Terlebih dia kaptennya."
"Hm!" Nanaba mengangguk setuju.
Mungkin aku harus mengenalnya lebih baik. Pikir Petra.
TBC---->