SSRoE 28
...
Pelayan Nine terkejut.
Pelayan Nine tidak mengira jika Pangeran Ellder akan memperhatikan dirinya sedang mengagumi mawar-mawar yang membentang di depan mata. Bunga itu terlalu indah untuk dilewatkan.
Membuat kesadaran Pelayan Nine ditarik ke tempat semula. Tentang tujuan utama mereka datang ke Istana Pangeran Blaise.
Tentu saja, Pangeran Ellder tidak mengetahui rencana Pelayan Nine yang sebenarnya.
"Maafkan saya, Pangeran. Bunga-bunga ini sangat indah. Entah bagaimana mata saya tidak bisa berhenti untuk memandanginya." Jawab Pelayan Nine merasa malu.
Meski Pelayan Nine atau Elle memiliki kekuatan dahsyat karena Etter. Elle tetaplah wanita biasa yang mengagumi keindahan dari bunga-bunga. Secara naluri, Elle akan berhenti bergerak dan terus memandang sekumpulan bunga mawar di hadapannya.
"Benar. Tapi harus kamu ingat kalau semua bunga mawar ini beracun. Kamu akan tidur abadi jika tertusuk duri mawar." Pangeran Ellder jelas sedang memperingatkan.
Akan tetapi, Elle tidak bisa langsung percaya.
"Lalu, siapa yang merawat semua bunga ini? Tidak mungkin semua bunga mawar ini tumbuh dengan sangat indah dan tertata rapi? Tidak mungkin juga hantu yang mengerjakan?" selidik Elle dengan suara lirih. Suara yang sebisa mungkin tidak akan terdengar oleh Pangeran Ellder.
"Hahaha, aku tadi hanya bercanda. Tapi soal racun itu benar. Blaise menanam semua bunga mawar ini bukan tanpa alasan. Semua bunga ini telah dilumuri racun yang cukup parah. Meski tidak sampai membuat orang meninggal dunia." Jelas sekali jika Pangeran Ellder sedang tidak bercanda pada kalimat terakhir yang dia ucapkan.
Tepat saat itu, Pangeran Blaise muncul dengan tangan mengembang.
"Selamat datang, saudaraku. Selamat datang, Pangeran Ellder." Teriak Pangeran Blaise. Dalam suaranya yang berlebihan ada senyum cerah yang mengembang di wajahnya.
"Terima kasih atas sambutannya, Pangeran Blaise." Balas Pangeran Ellder lalu memeluk saudara tirinya.
"Ellder, kamu keterlaluan sekali. Mengapa kamu menyebarkan rumor tidak enak didengar? Pangeran mana yang mau bermain-main dengan bunga mawar beracun?" desis Pangeran Blaise, kemudian kembali tertawa.
"Maafkan aku, saudaraku. Bukankah dulu kamu melakukan hal tidak terpuji itu?" kali ini giliran Pangeran Ellder yang bertanya.
Pangeran Blaise terdiam untuk beberapa saat. Blaise memandang wajah Ellder yang secerah mentari pagi. Secara tidak langsung, Blaise sendang mengagumi wajah itu dan menaruh harapan bisa memiliki ketenangan dan kejernihan yang Ellder miliki.
Blaise tumbuh dalam bayang-bayang Permaisuri Lica dan Kaisar Paddu. Tekanan yang mereka berikan untuk putra mahkota kedua terlalu besar. Blaise tidak bisa bergerak bebas seperti Hector. Blaise tidak bisa setenang Ellder.
Meski sudah banyak ilmu telah Blaise pelajari, ternyata tidak banyak membantu. Karena jauh dalam lubuk hatinya, Blaise merasa tidak puas. Terlalu banyak harapan yang diberikan orang tuanya. Serta terlalu banyak perhatian serta tekanan.
Lalu, bunga mawar itu tidak lain adalah simbol dari Pangeran Blaise itu sendiri. Lambang tentang keindahan sekaligus rasa kesepian.
"Dari mana kamu tahu omong kosong itu? Semua yang kamu didengar tidak sepenuhnya benar. Karena aku menanam sendiri bunga-bunga mawar ini. Hingga pada suatu hari, Permaisuri Lica datang dan tidak senang dengan apa yang aku lakukan. Tanpa berpikir panjang, semua bunga mawar hari ini diberi racun." Saat Pangeran Blaise menjelaskan kejadian yang sebenarnya jelas sekali ada kesedihan yang tertahan.
"Sayang sekali. Bunga mawar ini menjadi korban." Komentar Pangeran Ellder turut bersedih.
Secepat yang Pelayan Nine tahu, kedua pangeran sudah berada di dalam Istana Blaise dan duduk dengan sangat santai. Berbicara banyak hal tentang banyak hal. Pembicaraan yang hanya kedua pangeran itu mengerti.
Sementara itu Pelayan Nine menggunakan kesempatan itu untuk menyelinap dari satu ruangan ke ruangan yang lain. Menyusuri setiap ruangan yang bisa Pelayan Nine buka tanpa diketahui.
Hingga akhirnya Pelayan Nine sampai di kamar tidur Pangeran Blaise. Apa yang Pelayan Nine lihat adalah sebuah keprihatinan. Bagaimana tidak?
Seorang pangeran seharusnya memiliki banyak pelayan untuk membersihkan seluruh ruangan di Istana Blaise. Semua ruangan tanpa kecuali adalah kamar sang Pangeran. Tapi itu tidak berlaku di dalam Istana Blaise.
Kamar Pangeran Blaise dipenuhi oleh kumpulan buku-buku yang menggunung dari mulai pintu hingga jendela hingga pintu menuju kamar mandi. Bahkan di setiap sisi tempat tidur banyak buku-buku berserakan dengan urutan ganjil.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Pangeran Blaise?" kata Elle kepada dirinya sendiri.
Elle prihatin dengan apa yang sedang dilihatnya. Itu berarti selama ini Pangeran Blaise tidak bisa merasa bahagia. Atau bunga mawar yang ada di taman adalah bentuk ekspresi jiwanya?
Sayangnya, Elle tidak memiliki waktu untuk terlalu jauh mencari tahu tentang Pangeran Blaise. Karena tujuan utama Elle bersedia datang dan menemani Pangeran Ellder adalah untuk menemukan keberadaan Mutiara Hitam.
Lalu, Elle berjalan ke kamar mandi yang pintunya setengah terbuka. Apa yang Elle lihat lebih kacau dari pada yang terjadi di kamar utama.
Kamar mandi itu terlihat sendu tanpa pernah di gunakan oleh tuannya. Bathtub yang terlalu kering untuk pernah digunakan. Wastafel yang berdebu tanpa tidak pernah ada air mengalir diatasnya.
Yang lebih mengagetkan adalah kaca yang retak di setiap sudutnya. Satu langkah lagi untuk hancur!
Samar-samar, dari salah satu retakan kaca, Elle bisa melihat cahaya dari Mutiara Hitam yang dia cari. Tanpa menunggu lama, Elle segera mengeluarkan Mutiara Hitam dari tempat ia ditanam.
Sebuah tempat yang sangat menyedihkan dan paling menyedihkan dari yang pernah Elle temui. Bahkan rumah kecil Elle yang dulu jauh lebih baik dari tempat ini. Kamar utama Pangeran Blaise!
Setelah berhasil mendapatkan Mutiara Hitam yang Elle cari, segera Elle berubah kembali menjadi Pelayan Nine dan kembali ke teras utama menunggu Pangeran Ellder.
Suasana Istana Blaise yang hening, cocok untuk Pangeran Blaise yang gemar membaca. Dalam hati Elle selalu bertanya-tanya. Kenapa para pangeran dari Kekaisaran Galaksi Solar tidak ada yang benar-benar terlihat bahagia?
"Kamu tidak perlu membebani pikiranmu untuk sesuatu yang tidak perlu, Elle. Hati dan pikiran manusia tidak akan pernah kita ketahui. Baik itu Pangeran Ellder atau pun Pangeran Blaise, kita tidak bisa ikut campur lebih dari hari ini. Apa yang kamu lihat tadi bisa saja bukan yang sebenarnya." Bisik Etter di dalam kepala Elle. Mengingatkan Elle untuk lebih berhati-hati dan tidak terlalu mudah tersentuh akan sesuatu yang baru ia temui.
"Benar sekali. Dan terima kasih sudah mengingatkan diriku." Balas Elle.
...
-TBC-
Solar System Rebirth of Etter versi lengkap hanya ada di Webnovel dengan link berikut ini: https://www.webnovel.com/book/solar-system-rebirth-of-etter_19437206406465505
Terima kasih telah membaca Solar System Rebirth of Etter.Bagaimana perasaanmu setelah membaca bab ini?
Ada beberapa cara untuk kamu mendukung cerita ini yaitu: Tambahkan cerita ini ke dalam daftar bacaanmu, Untuk semakin meriah kamu bisa menuliskan paragraf komen atau chapter komen sekali pun itu hanya tulisan NEXT, Berikan PS (Power Stone) sebanyak mungkin supaya aku tahu nama kamu telah mendukung cerita ini, Semoga harimu menyenangkan.