"Kencan buta?" Oslan menelengkan kepalanya. Seraya menggeleng, percakapan segera dituntaskan dengan cara menghabiskan satu piring nasi Kebuli lengkap. Oslan meraup segala isinya, tidak lagi menghiraukan ucapan Sesil yang sengaja menjebak dirinya.
Persoalan kencan buta yang sudah ditolak mentah oleh Oslan. Tipe pria yang tidak suka berbasa-basi dengan perjamuan aneh, seperti kencan buta. Menurutku, Oslan adalah pria yang sudah berterus terang.
Tentang apa pun itu, sehingga dirinya selalu mengungkap segala isi hatinya kepada orang lain. Termasuk ketika dia menyukaiku waktu itu, mungkin sampai saat ini, perasaannya masih sama. Aku masih merasakan hal aneh dari raut wajahnya.
Meskipun Oslan tidak mengatakannya secara langsung, tapi tindakannya adalah jawaban. Apa dia benar-benar masih menyimpan perasaan atau tidak.
"Kok makan siangnya jadi begini ya." Fito pun berkeluh kesah. Padahal, hari ini merupakan hari pertamanya masuk kerja.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.