Tidak hanya diriku, tetapi juga dengan bibi Dhara yang masih merintih kepiluan. Namun, dia akan menahan sedikit dari perasaan emosi yang mendekap di pikirannya saat ini.
"Apa? Siapa kamu ini?" Nadanya sedikit tidak terima dengan tanggapan Sefana.
Aku jadi was-was setelah mendengar dan melihat keduanya. Tapi, Sefana malah melebarkan senyuman manis di hadapan bibiku ini. "Saya saudara kandung Ocha," ungkapnya tanpa harus berbasa-basi.
"Haaa???" Bibi Dhara menghentikan ratapannya kali ini. Ujung jemarinya menghapus setiap air mata yang menetes. Setiap kepalan tangan tadinya membulat, kini telah melonggar lepas.
Lalu, pandangan Dhara sudah sepenuhnya menatap ke sisi Sefana. Aku yang duduk di pertengahan telah dibuat cemas.
Meila mendengar kata-kata dari saudaraku bahkan ikut berdiri menegak sigap. Tak hanya mereka, Riko pun memiringkan kepalanya untuk melihat wajah Sefana.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.