"Brennnng....Breeng!?"
"Brenndgg..!?"
Suara Motor melaju dengan kencang melewati jalan-jalan yang kadang-kadang berbatu-batu.
"Pak Hendriksonnn..!?",
Teriak Sherlock sambil mengemudi.
"Apapun....Yang terjadi..."
"Kamu harus tetap dekat dengan Tom!?", lanjutnya.
Ayah Tom adalah Seorang Pemilik Peternakan Sapi dan namanya Hendrikson.
Hanya mengiyakan saja.
Tanpa mengucapkan sepatah kata.
Tibalah Sherlock dan Ayah Tom di Rumahnya.
Tanpa Sunyi di Luar.
Mendadak Ayah Tom berlari masuk ke dalam rumah terlebih dahulu.
Sherlock pun mengikutinya dengan jalan santai tanpa cemas.
Saat tiba di dalam.
Nenek Tom duduk di lantai dengan mulut disumpal kain dan tangan terikat.
Dan Hendrikson hanya berlutut dengan tangan di atas kepala dekat Nenek Tom.
Ruangan tampak berantakan dengan barang yang pecah dan butir-butir kelereng bertebar-tebar di lantai.
"Pruukk.!?"
Suara jentikan senjata siap tembak yang sedang mengacung ujungnya ke punggung Sherlock dari belakang.
Respon menyerah dengan mengangkat tangan.
"Berlutut kamu...Tanganmu tetap di atas kepala!!", paksa seorang yang menodong pistolnya.
Sherlock bergabung di samping Ayah Tom sambil mengambil beberapa butir-butiran kelereng.
Saking terkejutnya.
Terlihat lima orang berpakaian kotor dan berbadan besar.
Seorang dari mereka ini menahan Tom dengan cengkeraman tangan yang besar.
Tom sedang menangis berair mata karena ketakutan.
Ada yang dikenal oleh Sherlock.
Sherlock menatapnya sedang memegang balok kayu yang ditempeli paku-paku berkarat.
Karena merasa kesal ditatap oleh Sherlock.
Dia pun menghampirnya, " Yoo...Kita ketemu lagi...Bajingan Inggris...!?", ucap kasarnya
"Terakhir kita ketemu di dermaga pelabuhan...Aku ingin menghajar kamu...Bajingan inggris!?!", lanjutnya sambil meludahi baju Sherlock.
Saking kasarnya, Dia memegang rambut Sherlock dan menariknya ke atas.
"Parkk...!?", suara tangan orang lain menahan kekesalan kawannya.
"Jangan kamu sedikit pun melukai dia...!?", ancam kawannya.
"Kita butuh dia dalam keadaan baik-baik saja...untuk pertukaran tahanan kawan-kawan kita yang ditahan oleh Kerajaan British!!?", jelasnya.
"Ciih..."
"Kamu beruntung!?", dia pun melepaskannya dan menjauh dari Sherlock.
Sherlock memberanikan diri berbicara.
"Siapa kalian?!"
"Apa hubungan keluarga ini dengan kalian?!"
"Lepaskan mereka jika kalian hanya mengincar aku saja...Aku sudah disini!?", suara berani Sherlock menatap seorang berpistol yang dianggap pemimpin kelompok.
"Hahahaa.."
"Kami ini Pasukan Revolusi yang sangat membenci Para Bangsawan Kerajaan!!?", ucap kata seorang pemimpin kelompok.
"Kamuuuu.."
"Akan ditukar untuk teman-teman kami yang sedang akan dihukum gantung oleh Kerajaan Bristish...!?",lanjutnya
Sherlock terkejut dan berpikir, " Apakah mereka ini...tahu siapa aku ini?!"
Karena penasaran, Sherlock pun mencoba sesuatu.
"Tidak Mungkiinn.."
"Kerajaan Bristish tidak akan bersedia menukarnya jika cuma aku saja...pasti ancaman kalian tidak akan berguna?!", ujar Sherlock.
Mereka terdiam.
"Benar...benar....Hahahaaaa..?!"
"Ternyata kamu juga tahu ya....Kamu akan bergabung dengan tahanan yang lain?!"
"Kami menculik beberapa orang-orang berpakaian bangsawan di Rumah Sakit SS Tonttenham..?!",
"Dengan banyak tahanan bangsawan kerajaan, mau tak mau..... mereka akan membebaskan teman kami...!!??", kata seorang pemimpin kelompok.
Akhirnya, Sherlock mengetahui sesuatu bahwa mereka tidak tahu siapa dirinya.
Pemimpin kelompok tersebut mengambil kursi dan duduk di depan Sherlock yang sedang berlutut.
Pistolnya diacungkan ke kepala Sherlock.
"Kamu siapa....Apa kamu seorang bangsawan yang kaya raya?!"
"Kata temanku di sini...Kamu mencari orang-orang berpakaian pelayan Kerajaan Bristish!?", tanya ancam pemimpinnya.
Ayah Tom yang merasa bersalah kepada Sherlock.
Dia memberanikan menjawabnya.
"Dia Seorang Dokter untuk Bangsawan!!",ucap Ayah Tom.
Pemimpin kelompok merasa jengkel sebab pertanyaannya dijawab oleh orang lain.
"Dddoooooooorrr.....!!!!"
Bunyi nyaring sebuah pistol yang ditembak.
...