Dalam kerisauannya yang sedang memikirkan Rani, tiba-tiba saja Dika mendapatkan panggilan telepon dari Friska. Sekarang wanita itu lebih sering menghubunginya akhir-akhir ini.
"Hallo, Fris?"
Terdengar suara lembut dari wanita itu menjawab telepon. Dika jadi menampilkan senyum kecil di sudut bibir karena Friska ingin mengajaknya jalan ke luar. Ia bersedia dan akan bergegas menuju ke sana.
"Tunggu aku, Fris. Nanti aku ke sana buat jemput kamu ya."
"Iya, Dik. Aku tutup dulu teleponnya, ya."
"Iya."
Dika memasukkan kembali telepon genggamnya ke dalam saku celana. Sebelum berangkat, ia ingin berpamitan dulu dengan Rani. Ia hendak menjemput Friska di sana.
Pria itu melangkah ke luar menuju ke kamar Rani yang ada di sebelah. Ia begitu bersemangat karena ingin jalan-jalan dengan wanita cantik itu. Leony tak lagi ada dalam pikiran Dika karena ada Friska sekarang.
Sesampainya Dika berada di dalam kamar Rani, ia langsung menghampiri sang Ibu. "Bu ...."
"Iya, Nak?"