ดาวน์โหลดแอป
0.73% Sebuah Ciuman Untuk Suami Iblisku / Chapter 12: Teman Sejati Ditemukan di Saat Susah

บท 12: Teman Sejati Ditemukan di Saat Susah

บรรณาธิการ: Wave Literature

Lan Qianyu berbaring di atas tempat tidur sambil memarahi kedua temannya itu dengan galak. Mereka sibuk keluar masuk kamar untuk membersihkan semua sampah-sampah yang berserakan.

Lei Lie telah memanaskan segelas susu dan membawanya masuk ke kamar, "Qianyu, minum dulu susu ini. Mienya sebentar lagi siap."

"Terima kasih." Lan Qianyu sangat jarang bersikap sopan seperti ini terhadap Lei Lie. Setiap hari bocah itu selalu mengikuti Lan Qianyu seperti ekornya, dia selalu merasa kesal karenanya. Sekarang di saat kritis seperti ini ada Lei Lie yang mengerjakan segalanya, Lan Qianyu barulah menyadari betapa pentingnya keberadaannya.

Teman sejati ditemukan di saat susah. Saat mengalami kesulitan barulah bisa melihat siapa yang benar-benar tulus…

Lan Qianyu lagi-lagi teringat kepada Xiao Qi, hatinya sangat kecewa. Di perjalanan tadi, saat Xiao Qi meneleponnya, perhatiannya teralihkan kepada Ye Yan. Pada saat dia tersadar kembali dan hendak menjawab telepon, panggilan telepon itu sudah terputus. Xiao Qi lalu mengirim sebuah pesan teks berisi permintaan maaf dan bertanya dimana Lan Qianyu.

Lan Qianyu tidak membalasnya. Selain ke rumah kontrakan ini, memangnya dia masih bisa kemana?

Selama ini Xiao Qi sangat perhatian kepadanya dan selalu memperlakukannya dengan lembut. Dia selalu mengerjakan apapun dengan sangat cermat, namun kali ini dia membuat Lan Qianyu sangat kecewa. Lan Qianyu pernah berpikir kalau mungkin karena bisnis keluarganya yang sangat sibuk, jadi Xiao Qi mengabaikannya, tapi paling tidak dia seharusnya menelepon kan? Selama Lan Qianyu terbaring berhari-hari di rumah sakit, Xiao Qi tidak sekalipun meneleponnya atau mengiriminya pesan teks.

Lan Qianyu bahkan tidak berani mempercayai kalau Xiao Qi adalah kekasih yang telah dicintainya selama tiga tahun ini. Apalagi mereka akan menikah sepuluh hari lagi…

…..

"Tok tok!" Suara ketukan di pintu langsung membuyarkan lamunan Lan Qianyu. Terdengar suara seruan khawatir Xiao Qi dari luar, "Qianyu, Qianyu, ini aku, buka pintu!"

Qiao Qing berjalan membuka pintu dengan marah dan langsung memaki-maki.

Shen Xin selalu lebih rasional, dia tidak memaki Xiao Qi tetapi ekspresi wajahnya buruk dan dengan sengaja dia menggunakan gagang pel untuk mengotori sepatu kulitnya.

Xiao Qi meminta maaf dengan suara rendah, dan setelah dia membujuknya cukup lama, barulah kemarahan Qiao Qing mereda. Gadis itu memelototinya sambil berkacak pinggang, "Aku memberimu satu kesempatan untuk memberikan penjelasan. Pergi sana!"

"Terima kasih, terima kasih!" Xiao Qi gembira bagaikan menerima sebuah pengampunan, dia lalu bergegas berjalan masuk dan hendak menuju ke kamar Lan Qianyu.

Lei Lie yang sedang mengenakan celemek berjalan keluar dari dapur. Wajah Xiao Qi sejenak menjadi kaku, tetapi dia segera menyapanya dengan tenang, "Lei Lie, kamu ada di sini juga ya."

Xiao Qi tahu kalau Lei Lie selalu menyukai Lan Qianyu, meskipun dia tidak pernah melakukan apapun yang merusak hubungan mereka berdua, tetapi dia juga tidak pernah menganggap keberadaan Xiao Qi. Antusiasmenya terhadap Lan Qianyu sedikit berlebihan dan terkadang membuat Xiao Qi cemburu. Tetapi Xiao Qi tahu kalau Lan Qianyu tidak berminat kepada Lei Lie, oleh sebab itu dia tetap menjaga hubungan baik dengannya.

Lei Lie memandangnya dalam lalu berkata dingin, "Kau benar-benar sibuk sekali ya, sekarang baru datang?"

Xiao Qi merasa sangat canggung.

"Sebenarnya kau laki-laki atau bukan?" Lei Lie mengerutkan keningnya dan dengan keras menyalahkannya, "Walaupun telah terjadi kejadian semacam itu, tapi dia juga adalah korban. Bagaimana kau bisa lari dari tanggung jawab hanya karena masalah itu?"

"Kejadian apa yang kau maksud?" Ekspresi wajah Xiao Qi langsung berubah.

Lei Lie memicingkan mata dan menatap Xiao Qi dengan curiga. Masa dia belum tahu?

"Betul." Qiao Qing berkata dengan kesal, "Dia hanya dilecehkan saja, belum sampai diperkosa. Kalau dia sampai diperkosa, bagaimana kau…"

"Apa? Dilecehkan???" Xiao Qi sangat kaget.

Qiao Qing tertegun sejenak lalu mengedip-ngedipkan matanya dan bertanya dengan tergagap-gagap, "Kau, kau belum tahu…?"

Qiao Qing belum selesai berbicara tetapi Xiao Qi telah melesat bagaikan anak panah dan masuk ke dalam kamar Lan Qianyu lalu membanting pintu dengan keras.

"Dasar mulut sialan, lagi-lagi salah berbicara." Qiao Qing menampar mulutnya sendiri.

"Sialan, tidak akan ada yang menganggapmu bisu walaupun kau tidak bicara." Shen Xin memelototinya dengan galak.

Lei Lie berdehem lalu berjalan masuk ke dapur…


next chapter
Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C12
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพของการแปล
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ