Memalingkan wajahnya, berusaha bersikap kuat. Isabelle berkata, "Baiklah, tapi jujur aku merasa begitu lelah menjalani rutinitas yang terasa begitu membosankan di sini."
Menyeringai kecil, gigi indahnya terpampang dengan jelas. Matanya berputar ke segala arah, satu ide terlintas dikepalanya.
Pria berdarah Spanyol itu berbisik, "Bagaimana jika kau ikut aku? Kita kabur untuk mencari udara segar, sekaligus bisa sekalian berjalan-jalan."
Tatapan ragu tampak jelas pada wajah sang putri seolah ia sedang berpikir, sedang menimbang-nimbang sesuatu.
Keheningan cukup meredam segala suasana yang ada. Isabelle bertutur, "Aku memiliki jadwal padat di Melbourne, tapi rasanya diriku bisa untuk menghilang untuk sejenak. Empat hari mungkin cukup untuk menenangkan diri dan tiga hari sisanya aku bisa balik untuk menyelesaikan pekerjaanku."
Bagaimana menurut kalian chapter yang satu ini? Tinggalkan gift, vote, like dan juga opini kalian di kolom komentar. Trims!