Hari demi hari berlalu. Perlahan bangunan toko yang disewa oleh Savira kini sudah mulai berubah menjadi bersih dan cantik. Ya, karena namanya toko bunga bukan rumah hantu. Jadi dia harus merubah bangunan semi angker itu menjadi toko yang ceria dan indah.
Hampir selesai semua prosesnya. Bangunan sudah oke. Dan kini dia tinggal berkoordinasi dengan produsen bunga yang sudah menjadi kenalannya ketika dulu mengikuti kursus merangkai bunga beberapa tahun yang lalu.
Di sela Savira mengamati tokonya yang bernuansa hijau dan biru. Lantai toko yang dia lapisi dengan kayu memberikan kesan alami. Desy datang membawakan dua cup kopi untuk Savira.
"Hei, Vir!" seru Desy sambil menunjukkan barang bawaannya. "Kita ngopi dulu sambil ngobrol," lanjutnya dan langsung menuju meja kecil yang ada di dekat jendela.