ดาวน์โหลดแอป
5.12% Sang Pahlawan By Imam Sutrisna / Chapter 2: Chapter 2

บท 2: Chapter 2

Sekolah mereka kedatangan siswi baru dari Jakarta, siapakah dia?

Ibu Ami :"Sini nak masuk, dan perkenalkan dirimu."

Cindy :"Selamat pagi, perkenalkan nama saya Cindy Gulla, panggil aja aku Cindy."

Ibu Ami :"Baik Cindy silahkan kamu duduk."

Cindy :"Iya bu"

Jam pelajaran pun dimulai dan tidak terasa ternyata sudah memasuki jam istirahat.

Dendi :"Ehh Don, Dun kita ke kantin yuk"

Madun :"Hayu atuh,"

Dendi :"Eh Don ikut ga?"

Doni :"Kalian duluan aja deh aku mau kenalan dulu sama Cindy"

Dendi :"Ciee, ada yang jatuh cinta nih!"

Doni :"Apa ehh kamu, aku kan cuma mau kenalan aja,kan kasihan dia kan murid baru jadi masih belum punya teman, ya kan?"

Madun :"Buru atuh! iraha ka kantina ai ngomong wae mah!"

Dendi :"Ngomong apa dia *Nunjuk Madun "Aku gak ngerti"

Doni :"Da si eta mah mun ka nu dahareun teh sok mbung nungguan" *Teriak"Cindy"

Cindy :"Aku?"

Doni :"Iya kamu"

Cindy :"Ada apa?"

Doni :"Kita ke kantin yuk bareng mereka" *melihat ke Madun dan Dendi

Cindy :"Gimana yaa?"

Doni :"Ayo dong!!"

Cindy :"Tunggu, aku belum tau namamu, namamu siapa?"

Doni :"Ohh kamu belum tau ya hehehehe" *Garuk kepala "Kenalkan nama aku Agni Romdoni, panggil saja aku Doni"

Cindy :"Ohh Doni,"

Doni :"Iya, kamu Cindy Gulla kan?"

Cindy :"Iya kok tau sih"

Doni :"Iya kan tadi kamu kedepan buat perkenalan"

Cindy :*Senyum

Doni :"Kenapa senyum begitu!"

Cindy :"Ahh tidak, ayo cepat kita ke kantin. Nanti keburu masuk lagi."*Sambil menarik tangan Doni

Doni :"Ee…iya, tapi jangan ditarik begitu dong" *Melepaskan tarikan Cindy "Ehh ngomong-ngomong si Madun sama Dendi kemana ya?"

Cindy :"Mungkin mereka sudah duluan ke kantin."

Doni :"Ahh dasar, gak sohib banget jadi temen." *Sambil berjalan menuju kantin

Mereka berdua pun sudah sampai di kantin

Cindy :"Eh...eh itu mereka kan?"

Doni :"Mana?"

Cindy :"Itu tuh yang duduk satu meja, di deket penjual bakso!"

Doni :"Ehh bener juga ya. Hehehe" *Garuk kepala "Hey Madun, Dendi" *Berjalan menujumereka

Madun :"Aya naon Don?"

Doni :"Tidak apa-apa kok Dun, kamu lagi makan ya?"

Madun :"Iya"

Doni :"Den kenapa kamu gak makan?"

Dendi :"Aku lagi pusing. "

Doni :"Pusing kenapa?"

Dendi :"Dari tadi Dia*Nunjuk Madun "Bicara bahasa Sunda mulu, jadi gak ngerti ngomong apaan."

Doni :"Maklum lah dia itu kan orang desa sama seperti aku."

Dendi :"Lah kamu kan orang desa bisa Bahasa Indonesia, kenapa dia tidak bisa?."

Doni :"Mungkin karena terbiasa, meskipun jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tapi lumayan lah."

Dendi :"Huh gitu ya" *Ngeluh

Bel masuk pun ternyata sudah berbunyi, mereka berempat bergegas masuk ke kelas untuk memulai kembali pelajaran.

Jam pelajaran pun dimulai seperti biasanya, tidak terasa bel pulang pun sudah berbunyi

Dendi :"Ehh Madun Doni nanti kita kumpul di tempat biasa ya!"

Madun :"Oceh"

Doni :"Siip."

Mereka semua pulang kerumahnya masing-masing, Madun dan Doni yang pulang satu arah ternyata di hadang oleh sekelompok geng di daerah tersebut yang berjumlah 10 Orang..

Madun :"Asstaghfirullah Don kumaha yeuh?" *Gelisah

Doni :"Tenang-tenang, kita tanya baik-baik ok"

Madun :"Sok atuh ku maneh!"

Doni :"Ok, tunggu disini" *Mendekat ke pemimpin geng "Maaf kalian mau apa?"

Yudha :"Lo berdua tentunya sudah tau kan daerah sini milik gue, jadi siapa saja yang melewati jalanan ini harus setor dulu sama gue"

Doni :"Tapi bang kami gak punya uang"

Yudha :"Jangan bohong lu, gue tau lo masih punya duit ya kan??"

Doni :"Iya sih tapi inikan buat ibu saya"

Sementara dari kejauhan Cindy ternyata melihat kejadian tersebut dan merasa kasihan pada Doni

Yudha :"Heh buru"

Doni :"Tapi bang"

Yudha :"Hajar!!!!"

Anak buahnya pun mengeroyoki Doni dan juga Madun

Yudha :"Hmm!!! Lain kali kalo lo mau lewat jalan sini harus siap upeti buat gue, Ingat!!"

Pebri :*berbisik "Bos kenapa kita mesti menyerang mereka?"

Tanpa di jawab, Yudha dan anak buahnya meninggalkan Madun dan Doni yang sudah babakbelur dipukuli

Doni :"Dun kamu gak pa pa kan?"

Madun :"Tenang weh, abdi mah setrong" "Aduhh" *Memegang perut

Doni :"Ahh bohong wae kamu mah!"

Madun :"Hehehehehe" :v

Sementara Cindy Gulla yang melihat mereka dari kejauhan merasa kasihan dan mencoba mendekati mereka

Cindy :"Hey kalian tidak apa-apa?" *Prihatin

Doni :"Ehh kamu Cindy? Sejak kapan kamu ada di sini?"

Cindy :"Mmm...Maaf ya sebenarnya aku sudah ada disini sejak kalian berdua dipukuli oleh mereka"

Doni :"Ohh" "Aduhh" *Menahan rasa sakit

Cindy :"Don kamu tidak apa-apa kan sepertinya parah deh lebih baik kamu kerumahku dulu untuk diobatin lukanya, yaa?"

Madun :*Di dalam hati "ahh dasar si borokokok,!! urang di cuekeun euy"

Doni :"Tapi kan nanti akan merepotkan, lebih baik gak usah deh."

Cindy :"Nggak kok,"

Madun :"Geus tarima wae urang nyareri awak yeuh"

Doni :"Iya,iya ayo kalo begitu."

Bagaimanakah dengan keadaan mereka berdua??

Bersambung.....

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C2
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ