ดาวน์โหลดแอป
63.33% Reincarnation in Slam Dunk World as Sakuragi Hanamichi / Chapter 19: CH19 : Date ?

บท 19: CH19 : Date ?

Kini terlihat para pemain Shohoku di ruang ganti tim. Terlihat mereka sangat gembira dengan kemenangan hari ini. Terlihat semua orang sudah berganti pakaian, dan juga terlihat disana ada Haruko dan teman-temannya yang memutuskan untuk pulang bareng dengan anggota tim. Namun sepertinya sepatu olahraga yang dipakai Sakuragi jebol, karena bermain dengan intensitas yang tinggi dilapangan tadi, sepatunya jadi rusak.

"Haah sepatuku rusak, aku terlalu memaksakannya hari ini." gumam Sakuragi dengan pelan. Kini dia dan anggota lainnya segera keluar dari ruang ganti. Dan segera semua pemain bersalaman dengan anggota tim Ryonan serta pelatih mereka.

"Terima kasih untuk hari ini, Taoka-sensei." ucap Akagi.

"Akagi-kun, ini baru setahun,tapi kekuatan timmu meningkat dengan pesat, itu sangat menakjubkan." kata Taoka

"Di masa depan... tidak kita akan bertemu nanti di turnamen nasional.." ucap Taoka, dia pun menghampiri Anzai. Sementara Uozumi menghampiri Akagi.

"Akagi, di turnamen nanti, pasti kami yang akan menang." ucap Uozumi serius,sambil mengulurkan tangan ke Akagi.

"Mari kita lihat nanti Uozumi." jawab Akagi sambil bersalaman.

"Hey." ucap Sendoh mengulurkan tangan ke Rukawa. Namun Rukawa hanya menepis dengan ringan tangan Sendoh, masih sedikit kesal tidak bisa mengalahkan Sendoh one on one dalam pertandingan tadi. Sendoh yang melihat itu hanya tersenyum.

"Sepertinya rubah itu, sedang muram hehehe." ucap Sakuragi kepada Sendoh saat melihat kejadian itu. Sakuragi pun mengulurkan tangan kepada Sendoh.

"Pertandingan yang bagus Sendoh, kau benar-benar merepotkanku tadi." kata Sakuragi. Sendoh pun menerima tangan Sakuragi dan tersenyum.

"Permainan yang bagus, Sakuragi. Kali ini kau menang,kau berhasil membuatku menikmati game ini, namun di turnamen nanti, aku akan menang." ucap Sendoh sambil tersenyum dengan semangat.

"Hahaha, aku menantikannya Sendoh. Aku juga akan meningkatkan kemampuanku lagi. Sampai bertemu di turnamen." ucap Sakuragi sambil berjalan pergi

'Sakuragi-san dan Sendoh-san sangat hebat dalam pertandingan ini, level permainan mereka sungguh gila. Shohoku menjadi tim yang sangat kuat, dengan Akagi-san dan dua tahun pertama sepertiku yaitu Rukawa dan Sakuragi-san. Aku akan menjadi sehebat mereka dan Sendoh-senpai suatu hari nanti.' batin Hikoichi sambil tersenyum

"Well, kami akan pergi." kata Anzai.

"Terima kasih untuk hari ini Anzai-sensei." ucap Taoka sambil menunduk

Pemain nomor 10 Shohoku, akan menjadi monster dimasa depan, sebenarnya Taoka ingin mengatakan ini kepada Akagi, namun dia tak mengatakannya, karena Shohoku akan menjadi lebih kuat dimasa depan.

'Aku tak akan membiarkan Shohoku mengalahkan kami lagi, sepertinya aku harus menambah porsi latihan lagi.

*Dengan tim Shohoku*

"Hahaha kau bermain sangat bagus hari ini Sakuragi Hanamichi, kau bahkan mencetak 15 poin dan 10 rebound di pertandingan ini." ucap Ayako

"Tentu saja, bukankah sudah kubilang, aku akan mengalahkan Sendoh dan Ryonan Hahahahaha." tawa Sakuragi,

Semua anggota Shohoku bercanda dan tertawa bersama, kecuali Akagi yang hanya tersenyum kecil dan Rukawa yang melihat Sakuragi dengan pandangan sulit diartikan. Sakuragi yang melihat pandangan Rukawa memelankan jalannya menyamai Rukawa. Yang lain tak menyadarinya kecuali Anzai,Akagi,Kogure dan Haruko, namun mereka hanya diam

"Oi rubah, kau masih memikirkan pertandingan tadi." bisik Sakuragi ke Rukawa.

"Tidak." ucap Rukawa dingin.

"Haah kau masih memikirkannya ya, walau kita menang, namun kau kalah melawan Sendoh." ucap Sakuragi menyimpulkan, Rukawa yang mendengar hanya mengepalkan tangannya.

"Jangan khawatirkan itu rubah, kau tak bisa mengalahkannya sekarang, bahkan aku kesulitan melawannya yang sudah kelelahan saat melawanmu. Levelnya masih jauh diatas kita," ucap Sakuragi, memang benar level Sendoh saat ini masih jauh diatas Rukawa, bahkan dia tak akan bisa mengalahkan Sendoh hari ini kalau bukan karena pengalamannya menghadapi pemain setipe dan lebih kuat dari Sendoh.

"Hmph" dengus Rukawa sambil berjalan dengan cepat, meninggalkan Sakuragi dibelakang. Sakuragi yang melihat itu hanya tertawa, namun dia melihat Haruko memelankan jalannya untuk berjalan disampingnya. Temannya melihatnya dan membiarkannya, mereka tau dia ingin berbicara dengan Sakuragi

"Hei Haruko-san ada apa." tanya Sakuragi sambil tersenyum.

"Tidak aku hanya ingin mengatakan, bahwa kau bermain sangat bagus Sakuragi-kun." ucap Haruko.

"Hahaha, ini berkat latihan tambahan kita loh." ucap Sakuragi sambil tertawa, memikirkan latihan rahasia yang mereka berdua latihan pada pagi hari.

"Hihihi kurasa kau benar. Oh iya kulihat sepatumu rusak.?" tanya Haruko.

"Ya, sepertinya aku terlalu memaksakannya hari ini." ucap Sakuragi sedikit sedih.

"Bagaimana kalau besok kita ke mall untuk beli sepatu, aku akan menemanimu ke toko sepatu." ucap Haruko.

"Benarkah, apa tidak apa-apa untukmu.?" ucap Sakuragi dengan antusias.

"Tentu saja aku serius Sakuragi-kun." ucap Haruko sambil tersenyum.

"Baik, terimakasih untuk mau menemaniku Haruko-san." ucap Sakuragi bersyukur.

'Untung aku sudah menyisihkan uang dari kerja sambilan yang kulakukan dari dua minggu kemarin.' batin Sakuragi, ya dia melakukan part-time. Dia tahu, kini dia harus mencari uang untuk dirinya sendiri, bukan hanya untuk kebutuhan pribadi saja, namun kebutuhan kegiatan klubnya juga, maka dari itu dia mengambil part-time sebagai pelayan ramen saat malam,lumayan gajinya sekitar 1,200 yen/jam. Dia seminggu bekerja selama 24 jam jadi total gaji yang diterima seminggu adalah 28,800 yen. Dan sudah dua minggu dia bekerja, kini total uang yang dimilikinya ditambah tabungan yang lamanya akan menjadi kurang lebih 70.000 yen. Dan sepatu basket kurang lebih harganya antara 10.000-20.000 yen, jadi uang yang tersisa masih cukup banyak untuk kebutuhan yang lainnya.

Setelah memikirkan hal-hal tersebut, Sakuragi memutuskan untuk memikirkannya lagi nanti, kini dia menikmati mengobrol berdua dengan Haruko. Perasaanya sangat senang karena dapat mengobrol berdua dengannya, sepanjang perjalanan kembali ke Shohoku mereka terus mengobrol sambil tertawa sesekali.

*Keesokan Harinya*

Terlihat Sakuragi berjalan ke sekolah sambil bersenandung, perasaanya sangat senang karena kemarin dia mengobrol banyak dengan Haruko.

"Hei Hanamichi." teriak Geng Sakuragi memanggil.

"Hei,selamat pagi." ucap Sakuragi dengan gembira. Dia pun melanjutkan berjalan masih sambil bersenandung dengan gembira.

"Kenapa dengannya, dia terlihat sangat gembira hari ini." tanya Ookusu.

"Hahaha dia kemarin mengobrol berdua dengan Haruko sepanjang perjalanan pulang." ucap Yohei sambil tertawa.

"APA, tidak mungkin. Kapan mereka menjadi sangat dekat." tanya Takamiya.

"Mereka sering berlatih berdua dipagi hari." ucap Yohei.

"Wow," ucap Geng Sakuragi takjub.

"HEI, apa kalian membicarakanku." teriak Sakuragi kepada mereka dengan mata berkedut kesal.

"Hahahaha ti-tidak kok Hanamichi." ucap mereka tertawa gugup.

"Hm baiklah, ngomong-ngomong, gimana permainanku kemarin. Sangat hebat bukan hahahaha." ucap Sakuragi.

"Kau bermain sangat bagus Hanamichi, kau bahkan mengalahkan orang Sendoh itu." ucap Yohei

"Tentu saja, aku adalah si Tensai Sakuragi, Mwahahahaha." tawa Sakuragi menyombongkan diri. Mereka yang melihatnya hanya sweatdrop

"Dia menjadi congkak." bisik mereka dengan keras.

"Hei apa yang kau katakan, aku tidak congkak. Akui saja aku memang jenius." kata Sakuragi.

"Hahahaha, memang Hanamichi, sepertinya pelatihanmu berdua dengan Haruko-chan sangat berguna ya." ucap Yohei sambil tersenyum.

"Hahaha, iya. Dan aku semakin dekat dengannya, bahkan nanti aku akan beli sepatu basket baru berdua bersamanya." ucap Sakuragi membual.

"APA, t-tidak mungkin, mereka berdua semakin dekat. Apakah rekor Sakuragi akan putus disini, tidak, tidak." ucap Geng Sakuragi selain Yohei.

Sakuragi yang mendengar mereka, merasakan matanya berkedut kesal, dia pun menyundul kepala mereka satu persatu.

"Hmph, lihat lah kali ini si jenius ini tak akan ditolak, kalian tunggu saja." ucapnya

Mereka pun segera kekelas masing-masing. Sakuragi dan Yohei sempat bertemu Haruko bersama Fujii dan Matsui. Haruko kembali mengingatkan pulang sekolah nanti dia akan menemani Sakuragi membeli sepatu baru.

* After School*

Saat pulang sekolah terlihat Sakuragi dan Haruko berjalan bersama menuju mall tempat toko sepatu basket berada. Kini mereka sedang mengobrol tentang beberapa hal. Setelah berjalan beberapa menit, mereka sampai ke toko sepatu tersebut. Dengan segera mereka melihat-lihat sepatu yang cocok dengan Sakuragi.

"Hei berapa ukuranmu.? aku akan membantu mencarikannya untukmu." ucap pemilik toko.

"Ya ukuranku adalah..." Sakuragi memberi tahu ukurannya ke pemilik toko itu, namun sebelum pemilik tersebut mencarikan sepatu yang cocok untuk Sakuragi, Haruko terlihat menunjuk sepasang sepatu.

"Sakuragi-kun, coba yang ini. Eh pak bisakah kami mencobanya." ucap Haruko.

"Silahkan." ucap pemilik toko itu. Haruko segera bergegas ingin mengambil sepasang sepatu itu. Pemilik toko menoleh ke Sakuragi dan sedikit menyeringai.

"Kau orang yang licik, mengajak kencan pacarmu yang manis kan." bisiknya sambil menyikut Sakuragi dengan lembut.

"A-apa pacar, hahahaha ya." ucap Sakuragi berbohong dengan gugup sambil berkeringat sedikit.

Kemudian mereka mencoba beberapa sepatu, dan Sakuragi memutuskan memilih Air Jordan 6 berwarna putih sebagai sepatu barunya, setelah membayar sepatu itu, mereka segera meninggalkan toko, Sakuragi yang tidak ingin perjalanan berakhir begitu saja mencoba mengajak Haruko untuk makan siang.

"Errr, Ha-Haruko-san apakah kau lapar.? Kalau kau tak keberatan kita bisa makan di toko ramen tempatku bekerja part-time." ucap Sakuragi dengan sedikit gagap di awal.

"Hm, kebetulan aku belum makan, kalau begitu ayo Sakuragi-kun tunjukan kedai ramen tempatmu beker- tunggu kau bekerja part-time.?" ucap Haruko dengan terkejut.

"Hm ya, aku bekerja part-time. Kau tahu untuk menambah uang untuk kebutuhanku." ucap Sakuragi tersenyum.

"Emm, Sakuragi-kun, maaf bila menyinggungmu, tapi kenapa kau bekerja.?" tanya Haruko gugup, dia terkejut Sakuragi bekerja, dia bingung apakah orang- Oh jangan-jangan. Haruko segera berkata lagi dengan cepat.

"Ah maaf, aku tak seharusnya menanyakannya." ucap Haruko meminta maaf.

"Tidak apa-apa Haruko-san. Ya seperti yang kulihat sudah kau tebak, aku bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupku. Orang tuaku sudah tiada, jadi aku harus mulai memikirkan hidupku kan. Jadi untuk mencari pengalaman dan sedikit tambahan uang saku, aku memutuskan kerja part-time pada malam hari." jelas Sakuragi dengan sedikit sedih

"Sakuragi-kun." ucap Haruko, memandang Sakuragi yang sedih, melihat Sakuragi yang sedih entah kenapa membuat hati Haruko sedikit sakit, dia sering melihat Sakuragi yang enerjik dan tidak terbiasa melihat Sakuragi yang seperti ini. Namun dia tahu, Sakuragi selau berusaha terlihat gembira karena tidak ingin siapapun khawatir. Melihat ini Haruko tidak tahan dan memegang tangan Sakuragi dengan lembut.

"Sakuragi-kun, kau bisa bercerita kepadaku kalau kau sedang mengalami masalah." ucap Haruko sambil meremas tangan Sakuragi dengan lembut. Sakuragi yang melihat ini terkejut dan senang karena Haruko khawatir kepadanya, namun dia tak ingin membuat Haruko lebih khawatir dan segera menghilangkan kesedihannya.

"Ah terima kasih Haruko-san, sungguh kau tak perlu melakukan itu, aku tak apa-apa." ucap Sakuragi sambil tersenyum tulus. Mereka tanpa sadar berhenti berjalan dan saling pandang, tangan Haruko masih menggenggam tangan Sakuragi. Haruko yang melihat senyum Sakuragi sedikit terpana dan memerah wajahnya.

"A-aah b-baiklah, Sakuragi-kun, ayo kita lanjutkan ke kedai ramen. Dan jangan lupa kalau ada masalah aku selalu terbuka." ucap Haruko berjalan dengan cepat menutupi wajahnya yang memerah.

'Ada apa, kenapa wajahku terasa panas, jantungku berdegup dengan cepat.' batin Haruko.

Sakuragi juga memiliki sedikit merah diwajahnya, mereka berjalan dengan keheningan yang nyaman. Dengan segera mereka mencapai kedai ramen Sakuragi bekerja dan memesan ramen. Mereka berdua masih dalam keheningan. Namun mereka merasa nyaman dengan keheningan ini. Setelah beberapa menit ramen mereka jadi dan mereka segera memakannya.

"Sakuragi-kun, kau tahu apa, aku akan meminta izin orang tuaku untuk mengajakmu makan malam bersama nanti. Aku tahu kamu ingin menghemat uangmu, jadi tidak apa-apa kalau terkadang kamu makan dirumahku." ucap Haruko dengan tiba-tiba kepada Sakuragi.

"Eh apa tidak apa-apa, aku tidak ingin merepotkan kalian." ucap Sakuragi merasa tak enak.

"Tidak apa-apa kok." ucap Haruko.

"Baiklah jika orang tuamu mengizinkan." ucap Sakuragi.

Dan mereka melanjutkan makan, setelah makan pun mereka segera pulang, Sakuragi tak lupa mengantar Haruko ke rumahnya. Sakuragi pun pulang setelah mengantar Haruko, karena hari ini latihan diliburkan sehari. Dia pulang dengan perasaan senang, karena dia merasa lebih dekat dengan Haruko sekarang.


ความคิดของผู้สร้าง
JFM_23 JFM_23

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Like it ? Add to library!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Creation is hard, cheer me up!

next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C19
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ