Ibunya tersenyum lemah menatap anaknya, padahal tampak dari sorotan matanya yang tidak ingin anaknya tertekan dengan keadaan sekarang. Ia ingin anaknya belajar hal baru di luar, dan mengenal dunia luar.
Steve merasa Ibunya lah yang mampu membuatnya tersenyum setiap saat. Kesabaran dan pengertian dari Ibunya, membuat Steve selalu nyaman di dekat Ibunya, dimana pun dan kapan pun itu.
Lyra yang melihat pemandangan haru di depan matanya, merasa sedikit sedih. Karena merindukan sosok Ibu yang sangat menyayanginya setiap saat. Dan melindungi nya dari segala ancam dan kekerasan.
"Ibu adalah sebagian dari harta yang paling tidak ternilai di dunia ini, Steve," lirih Lyra menitikkan air mata.
Steve langsung menyeka air matanya yang ikut mengalir. "Ya kamu benar Lyra, Ibu adalah segalanya," ujar Steve langsung memeluk Lyra erat.
"Aku sedikit merasa bersalah karena selalu marah kalau ia menyebutkan nama Ayahku, padahal Ibuku tidak salah apa pun," ujar Steve.