"Bukan aku yang menguncinya," ucapnya kembali menoleh ke arah Fu Xie Lan.
Fu Xie Lan yang melihat hal itu memutar bola matanya jengah, apakah sekarang Wan Lie tidak memihaknya lagi? Gadis itu kemudian melangkah mendekati jendela dan membukanya, semburat jingga memenuhi langit, cahaya matahari yang begitu terik perlahan meredup, sebentar lagi malam akan tiba.
Menatap keluar jendela, hal yang dilihatnya hanyalah pagar tembok dari penginapan itu, Sebatang pohon yang berdiri kokoh tepat di dekat jendela sedikit memberi sensasi sejuk pada tubuhnya. Melepaskan kain penutup wajah dan jubah yang dikenakannya, ia kemudian menutup kelopak matanya dan menghirup udara dalam-dalam, angin sore hari yang bertiup menerbangkan surainya dan berhasil memperlihatkan leher jenjangnya. Untuk sejenak, gadis itu melupakan bahwa ternyata ia tidak sendiri di ruangan itu.