Wajah kedua anak Realita, Rama dan Shinta itu menunjukkan kebingungan, dia melihat sosok yang berbeda dengan mamanya. Realita, meski belum bisa mengingat dua anak yang diceritakan bahwa mereka anak-anaknya dengan suami pertamanya Andy. Dia menyambut hangat kedua anak itu dalam pelukannya. Rasa keibuannya secara alami hadir dan memberikan rasa hangat dan nyaman kedua anak itu. Rama dan Shinta dapat merasakan mamanya ini rasanya sama dengan mamanya yang dulu, ini mama yang sama, bukan mama (Relina) yang pemarah, gemar berdandan dan sering pergi keluar rumah, dan melupakan mereka.
Tanpa perlu dijelaskan kedua anak ini dapat merasakan aura yang berbeda dari dua orang yang berbeda. Hari ini mereka malah memiliki nenek baru, nenek Yasmin, ibu dari mamanya.
Nenek Yasmin, menjelaskan tentang kembaran Realita, yakni Relina menyamar sebagai mama
mereka. Barulah kedua anak ini mengerti mengapa mama mereka jadi berbeda ketika di Jakarta. Itu mama palsu mereka.
Kedua anak ini kemudian ramai menceritakan tentang mama palsu yang selama ini membuat hidup mereka menderita. Tapi semua peristiwa itu telah berlalu, sekarang kisah pilu mereka menjadi kisah lucu bagi mereka. Shinta memperagakan gaya mama palsunya duduk, berjalan, bersolek, menelpon dan cara dia berbicara. Asli. Saat itu mereka seakan memiliki ibu tiri yang kejam, sikapnya hanya baik ketika ada papanya di rumah.
Realita mengusap dengan lembut kedua kaki Rama yang belum sembuh kakinya akibat kecelakaan itu, ia masih harus menggunakan penyandang kaki setidaknya sampai satu tahun kedepan. Rasa haru menyelimuti hati Realita. Air matinya mengalir lembut ketika mendengar celotehan kedua anak itu. Ruang keluarga menjadi hangat dengan kedatangan mereka.
Hanya saja kedua anak itu, tidak mengerti mengapa papa dan mamanya bercerai, dan mamanya malah sudah menikah lagi dan sebentar lagi, mereka akan memiliki adik baru. Adik kembar. Mereka tidak sabar menunggu kedua adiknya itu lahir.
Andy hanya mampu memandang mereka dengan hati gundah. Keceriaan keluarga dengan anak-anak itu dulu miliknya. Keluarga yang harmonis dan bahagia. Sekarang keluarga itu milik Hidayat. Dia hanya bisa menonton kejadian di depannya dengan hati terluka. Dia seperti orang yang hilang diantara mereka. Hidayat memahami perasaan Andy, dia sendiri tidak bisa disalahkan atas kondisi itu. Sama halnya ketika Relina saat bersama Andy, hidup bersama dengan anak-anak Andy, tetapi Andy hampir tidak bisa melihat perbedaan mereka berdua. Andy mengira istrinya berubah sifatnya menjadi berbeda, kasar dan egois setelah kecelakaan dan mengalami amnesia. Sementara Hidayat merasakan yang sebaliknya, dia melihat perubahan istrinya sebagai sesuatu yang baik, rajin ibadah dan lembut, sampai kemudian Andy menemukan penipuan kepada mereka semua dan penculikan yang dilakukan Relina terhadap Realita.
Nasi sudah menjadi bubur. Apa daya Andy sekarang, selain merelakan istrinya menjadi milik orang lain. Realita meskipun sekarang sedang amnesia, tetapi ia terlihat hidup bahagia bersama Hidayat. Apalagi sebentar lagi, Keluarga baru itu akan mendapatkan anggota baru, bayi kembar laki-laki. Kebahagian itu milik Hidayat. Laki-laki baik yang melindungi dan mencintai Realita dengan tulus.
Di Singapura, Relina alias Revaline beristirahat selama beberapa hari di apartemen mewahnya. Ia tak mampu berjalan dikarenakan kuku kakinya yang patah akibat ulahnya sendiri. Yanuar merawat calon istrinya dengan sabar. Ia bahkan menyewa nurse khusus menjaga Revaline. Wanita ini diperlakukan bak seorang ratu yang agung.
Pernikahan mereka terpaksa di tunda menunggu kesembuhan Revaline
Mereka berencana melaksanakan pernikahan mewah di sebuah hotel berbintang. Tidak banyak tamu yang hadir. Hanya kerabat dekat Yanuar dan rekan bisnisnya serta sahabat dekat Yanuar. Sedang Revaline hanya mengundang lima orang teman wanita yang baru dikenalnya dan menjadi rekan bisnis permata Revaline, dia cukup berpengalaman dengan bisnis tersebut. Hanya saja Relina sekarang sangat berhati-hati dengan bisnisnya itu. Lagi pula bisnis permata itu hanyalah cara dia meningkatkan kehidupan sosialitanya. Dari lima orang ltu, Revaline menambah relasinya di kalangan wanita bangsawan Malaysia, Brunei, Aceh, kepulauan Riau dan sekitarnya.
Dua bersaudara Relina dan Realita sedang menunggu kebahagiaan baru dengan hidup mereka. Realita dan Hidayat bersiap menyambut calon bayi-bayi mereka di sebuah rumah sakit mewah, mereka menyiapkan kamar bayi yang lucu dan nyaman. Ibunya Yasmin mendampingi dan menjaga kedua cucunya Rama dan Shinta, yang juga bersiap diri memiliki adik baru. Mereka sangat penasaran dengan dua adik kembarnya itu.
Sedang Relina dan Yanuar Abdullah sedang mempersiapkan pernikahan mewah bak ratu dan raja di hotel berbintang di Singapura. Pernikahan Revaline dengan Yanuar, bukan saja dapat meningkatkan status sosialnya juga menjaga dirinya dari kebangkrutan. Yanuar pria kaya dari Batam, pengusaha kelapa sawit dan keturunan bangsawan Melayu. Yanuar bukan hanya memiliki rumah di Batam, dia juga memiliki rumah di Singapura dan Johor, Malaysia. Revaline sangat bahagia menerima dirinya menjadi nyonya besar dari keluarga terhormat Yanuar.
Relina alias Revaline menikmati kehidupan mewah dan terhormat dengan teman-teman bangsawan dan kaya raya. Suatu keadaan yang seharusnya di syukuri sampai di puncak ini, dia mestinya lebih berhati-hati. Karena keserakahan bisa menghancurkan dirinya.
Hak yang tak pernah Relina duga sebelumnya, kalau suami barunya Yanuar Abdullah punya hubungan baik dengan Hidayat mantan suaminya di Kalimantan. Mereka berdua adalah mitra usaha kelapa sawit yang baru 6 bulan mereka kerjakan. Bukan hanya itu, Hidayat dan Yanuar sudah sejak tiga tahun yang lalu berfatner usaha batubara. Dan waktu beberapa bulan ke depan mereka akan bertemu.
Persiapan pernikahan Yanuar dan Revaline sudah matang, mereka melaksanakan di hotel bintang 5 di Singapura dengan mengikuti tradisi pernikahan menurut tradisi Melayu Deli, Yanuar Abdullah berasal dari bangsawan masyarakat Melayu Deli, dimana peristiwa perkawinan mendapatkan banyak tempat yang tinggi dalam adat istiadat.
Beragam tradisi yang dilakukan oleh calon pengantin yang harus harus melewati serangkaian prosesi adat yang cukup panjang.
Namun di masa sekarang-dimana segala sesuatunya ingin serba praktis, tetapi tetap tidak mengesampingkan nilai-nilai tradisi-maka rangkaian prosesi perkawinan lebih disederhanakan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Revaline yang mengaku dirinya yatim piatu dan tidak mempunyai sanak saudara, maka banyak tradisi yang tidak dilaksanakan, seperti merisik yaitu pihak keluarga laki-laki mengirimkan seorang utusan disebut telangkai ke rumah seorang gadis untuk mengenal serta menanyakan apakah gadis itu sudah ada yang punya atau belum. Jika belum, maka sang telangkai akan langsung menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya untuk meminang si wanita sekaligus membuat ikatan dengan keluarganya.
Tidak ada acara meminang, keluarga sebenarnya ingin melamar Revaline secara adat, karena Revaline tidak memiliki sanak famili maka keluarga Yanuar tidak bisa melamarnya sesuai adat istiadat.
Mulai disini sebenarnya keluarga Besar Yanuar Abdullah sudah mempertanyakan status Revaline alias Relina. Mereka berbisik-bisik menceritakan asal usul dan kehidupam sosal di masyarakat.
Mereka menyesalkan tindakan Yanuar mau menikahi wanita yang tidak jelas asal usulnya. Tetapi karena Yanuar sangat mencintai Revaline, lagi pula Yanuar dan Revaline pasangan janda dan duda maka mereka menafikan hal tersebut.
Proses upacara adat pernikahan itu dilanjutkan ke proses yang lain, yakn sehari sebelum akad nikah dilakukan, kedua calon pengantin akan dibersihkan dengan cara ditepung-tawari sebagai simbol restu yang diberikan oleh para sesepuh. Sebelum melakukan acara tepung tawar, calon pengantin wanita harus sudah khatam Al-Qur'an. Untungnya Revaline dididik dengan ketat sedari kecil oleh ibunya, ia pandai mengaji dan memiliki suara yang indah. Acara itu sukses, Revaline menuai banyak pujian dari tetua adat dan pihak keluarga Yanuar.
Malam harinya diselenggarakan pemakaian daun pacar (inai), acara ini di meriahkan nyanyian dan tarian gambus.
Keesokan harinya barulah dilaksanakan akad nikah dengan adat Melayu secara adat Melayu dan resepsi pernikahan dilaksanskan secara modern. Acara mewah itu dilaksanakan secara privasi, tamu yang di undang hanya kalangan keluarga besar Yanuar yang jumlahnya 400 orang, mereka datang dari Sumatera, Johor Malaysia, rekan bisnis Yanuar dan sahabat dekat Revaline yang hanya segelintir orang. Revaline berdalih para keluarga jauhnya yang berasal dari Menado tidak bisa datang karena mereka punya kesibukan dan mengalami masalah biaya. Sedangkan teman sekolahnya dulu entah dimana mereka tinggal. Meski begitu mereka mengagumi Revaline adalah seorang pembisnis permata yang handal dan mandiri. Revaline selalu mengenakan perhiasan berlian yang nilainya ratusan juta. Berlian itu berkilauan menimbulkan rasa iri dan kagum dari para tamu wanita yang hadir di pestanya.
Jauh hari sebelum acara pesta pernikahan Yanuar Abdullah dan Revaline dilaksanakan, Hidayat telah menerima undangan mewah berwarna emas yang di kirimkan Yanuar secara khusus untuknya.
Hanya saja karena istrinya akan melahirkan, Hidayat menyatakan permintaan maafnya tidak bisa hadir. "Maaf saudaraku...aku tidak bisa hadir ke pestamu, kelak aku akan berkunjung secara khusus kesana sambil membicarakan rencana bisnis kita", Hidayat menyampaikan surat elektronik mengiring (surel ) ke Yanuar. Yanuar memakluminya.
Andai saja Revaline mengetahui hubungan dekat antara Yanuar dan Hidayat, mungkin dia hanya bisa duduk kaku, lumpuh tanpa bisa berjalan atau bicara lagi. Perjalanan sukses bahagia Revaline masih menemui kendala. Dan tentu saja dia tidak akan tinggal diam bila keinginannya terancam. Dia bisa bertindak di luar batas lagi.
Sementara itu di rumah sakit, Realita belum juga melahirkan. Kehamilannya melewati 2 minggu dari waktu yang perkirakan. Bayi Revaline menghadapi bahaya keracunan. Para dokter mempersiapkan operasi untuk menyelamatkan ibu dan 2 bayinya. Andy bercerita, kalau Realita dulu juga mengalami kesulitan melahirkan kedua putranya. Sebenarnya dokter juga menyarankan Realita untuk tidak melahirkan lagi. Mendengar hal itu, hati Hidayat menjadi sangat cemas dan gugup. Dia tak tahu harus bagaimana, ia tak henti-henti mengisap rokoknya, padahal sudah lama ia berhenti merokok. Karena stress dia kembali dengan kebiasaan lamanya. Ibu mertuanya, Yasmin memimpin cucu-cucunya, Rsma dan Shinta berdoa di ruang tunggu.
Seluruh keluarga besar itu diliputi perasaan cemas dan gelisah. Segala doa tak henti-henti mereka munajatkan kehadirat Allah SWT.
Di sudut rumah sakit di sebuah mushola, tidak jauh dari ruang operasi di rumah sakit, Andy merasakan kepiluan yang mendalam. Rasa gelisahnya melebihi yang dirasakan Hidayat, bagaimanapun dia sangat mencintai Realita dan berdoa untuk keselamatan ibu dari anak-anaknya dengan tulus.
Saat Revaline dan suaminya, Yanuar Abdullah melepas sepasang burung merpati putih ke udara sebagai simbol cinta kasih mereka berdua, di saat yang sama, Realita melahirkan dua bayi laki-laki identik, yang tampan, sehat dan sempurna. Realita dan suaminya menangis bahagia, demikian anggota keluarga lainnya, mereka sujud syukur atas dua kelahiran generasi penerus keluarga Tengku Hidayat, bangsawan Melayu asal Tanah Tidung, Kalimantan Utara.
Baik Realita dan Relina mereka merasakan kebahagiaan yang berbeda. Mereka berdua memulai kehidupan penuh manis madu bunga. Senyuman yang indah terpancar dari dua wajah dari tempat yang berbeda.