Haoran menatap Emma dan seketika dadanya dipenuhi rasa haru. Emma benar-benar wanita terbaik di dunia dan Haoran merasa sangat beruntung memiliki istri sepertinya. Gadis itu sungguh tidak pernah menuntut macam-macam.
Ia menarik Emma ke dadanya dan memeluk gadis itu erat sekali. Seakan ia takut mereka akan berpisah jika ia tidak menahan Emma di dadanya.
Sementara itu, suasana di pintu masuk aula tiba-tiba menjadi ramai. Terdengar bisik-bisik di antara murid-murid St. Catherine yang menghadiri pesta dansa, dan satu persatu kepala mereka menoleh ke arah pintu masuk.
"Itu kan Cedric? Dia datang bersama siapa?"
"Astaga... aku rasa aku akan menjadi buta!! Silau sekali...!!! Dua cowok yang baru datang benar-benar tampan!!"
"Siapa mereka? Aku belum pernah melihat orang-orang setampan itu.."