บท 201: Lukisan di Kertas

"Baiklah, kalau begitu aku akan melaporkan semua perbuatanmu ke pihak berwajib!" ancam Brandon.

"Hei, memangnya kau punya bukti?" tantang Alvin.

"Bukti?" Brandon tersenyum sinis, "itu hal yang mudah! Brian sudah memiliki banyak bukti untuk menjebloskanmu ke penjara!" jawab Brandon.

Alvin tertegun dengan raut wajah kesalnya.

Apa yang dikatakan oleh Brandon ada benarnya.

Semakin ia terus membuntuti Kimberly, ia mulai mengetahui siapa Brian yang sesungguhnya.

Dia bukan orang sembarangan. Bahkan ia telah menjadi seorang  Pimpinan di perusahaan besar.

Hanya saja dia tinggal di sebuah perumahan yang biasanya saja.

Hal ini karena Brian memang bukan tipe orang yang suka pamer kekayaan, atau pun  bermewah-mewahan.

Bahkan sikap Brian jauh lebih rendah hati dibandingkna dengan sikap Alvin yang sangat sombong dan suka pamer. Sikap Alvin yang lebih buruk lagi, adalah sering mengada-ada.