Rara berjalan dengan tergesa karena perkataan anak lelaki tadi membuat hatinya sakit. Ia sudah berharap setelah Ragil mengatakannya pada Daren, ia akan diberikan kejelasan dengan perasaannya. Tapi nyatanya nol besar. Ia harus kecewa karena keinginan untuk memiliki seorang pacar itu sirna.
"Kenapa semua jadi begini?" Danish yang merasa tidak enak kepada Rara. Bukan karena dirinya yang tidak mau dengannya. Tapi ia juga bingung dengan perasaannya sendiri. Di satu sisi, ia sangat suka dengan tubuh Rara walau tidak melihat secara langsung. Ia juga suka dengan wajah gadis itu. Ia tidak tahu juga perasaannya saat ini sakit begitu melihat ia bersedih.
"Sudahlah, Ren. Tidak masalah, nanti kita bisa menghiburnya," ucap Ragil sambil merangkul sahabatnya. "Jangan diambil hati," tandasnya lalu berjalan lebih cepat meninggalkan Daren.
"Iya, thanks Bro." Daren pun mengikuti mereka dan melakukan perjalanan melewati jalan setapak yang sudah basah karena semalam hujan.