Hari demi hari berlalu, itu artinya semakin dekat waktu pernikahan Aqila dan Fadhil akan digelar. Pesta mewah di hotel berbintang adalah impian Aqila. Demi menyenangkan hati Aqila, Fadhil pun menyanggupi. Hal ini kadang menimbulkan perdebatan antara Axel dan Aqila. Axel menganggap Aqila terlalu berlebihan dan matre.
"Dasar matre." ucap Axel saat mereka sekeluarga sedang membahas gedung tempat mereka akan melakukan gladi bersih sehari sebelum hari H esok.
"Kenapa kamu yang sirik, Xel? Fadhil aja ga keberatan dengan permintaanku."
"Ya kamy sebagai calon istri harusnya paham keadaan dia donk. Masa uang dihamburin hanya satu hari untuk pesta begitu? mubazir tahu ga?"
"Mubazir apaan? kita mengundang banyak tamu. Mempersilakan mereka makan sepuasnya. Kalau ada sisa banyak ya dibagiin ke tetangga."
"Makanan sisa mau kamu bagiin ke tetangga? ga ada otak."