Paman Yang datang bersama sekelompok penjaga keamanan. Mereka menyerbu masuk, dan orang-orang di dalam kamar semuanya terkejut.
Paman Yang menghampiri Li Mosen. Hatinya serasa hancur saat menemukan kalau Li Mosen telah dipukuli hingga berlumuran darah. Darah di wajahnya sangat mengejutkan!
Setelah mendapatkan kembali kebebasannya, Li Mosen berjuang untuk bangun dan merangkak ke arah Li Jianyue.
Paman Yang kemudian menyadari bahwa Li Ersu juga berada di sana!
Namun, saat melihat kondisi Li Ersu, jantung paman Yang serasa berhenti berdetak untuk sesaat.
Paman Yang sudah tua, dan dia merasa tidak tega saat melihat pemandangan seperti itu.
Air mata mengalir di wajahnya, dan Paman Yang berada di ambang kehancuran saat dia meninju satu-satunya pria telanjang dengan bekas luka di wajahnya di tempat itu.