Ou Huojin datang membawa dua botol termos, yang terlihat cukup berat.
Qiao Ziqing berada tepat di depannya. Dia melirik cucunya yang masih bayi dan sebuah senyum lebar menghiasi wajahnya. "Ah, dia bayi perempuan yang sangat cantik," katanya. "Dia mirip ayah dan ibunya."
Tapi wajah bayi itu memerah karena menangis, tangan dan kaki kecilnya berayun-ayun ke sana kemari.
Bayi itu terus menangis, dan Qiao Ziqing menjadi semakin bahagia setelah mendengar suara tangisannya. "Cepat minum supnya," katanya. "Bayinya lapar."
Ou Huojin menaruh makanannya di atas meja. Ou Ming mendekat untuk membuka tutupnya, dan kemudian menyajikan sup itu untuk istrinya.
Yu Lili merasa lemas. Dia setengah bersandar ke tepi tempat tidur dan tidak ingin bergerak sama sekali. "Aku tidak nafsu makan." katanya.