Selesai makan malam, keluarga itu berkumpul bersama. Su Qianci memimpin anak-anak menyanyikan sebuah lagu selamat ulang tahun, dan senyum di wajah Li Sicheng semakin melebar.
Sebelum lagu selamat ulang tahun itu selesai dinyanyikan, mereka mendengar suara bel pintu. Su Qianci pergi untuk membukakan pintu. Dengan seketika, wanita itu melihat Ou Ming, yang sepertinya terlihat sedikit lelah. Sambil menatap dengan terkejut, Su Qianci mengundang pria itu masuk dan memanggil, "Sayang, Ou Ming ada di sini!"
Ou Ming? Li Sicheng juga merasa terkejut. Kebetulan lagu selamat ulang tahun anak-anak itu sudah selesai dinyanyikan. Dan Ou Ming muncul dalam pandangan mata Li Sicheng pada saat yang bersamaan.
Ou Ming sedang memegang beberapa suvenir dari ibu kota, sebotol anggur, dan sebuah hadiah tak diketahui yang sepertinya terlihat mahal. Pada saat ini, pria itu melihat ke arah Li Sicheng dan menyerahkan semuanya pada sahabatnya itu. Ou Ming tertawa kecil, tapi matanya terlihat merah. Kedua pria besar itu saling memandang sambil tersenyum. Mereka langsung maju dan berpelukan. Kuat dan erat. Tapi itu bukanlah seperti gairah untuk para wanita, pelukan mereka cukup jantan.
"Kau akhirnya kembali." Ou Ming mengulurkan tangan dan menepuk-nepuk punggung sahabatnya. Wajahnya penuh emosi dan matanya memerah.
Mendengar kata-kata sahabatnya, Li Sicheng tertawa. Dia langsung meninju perut bagian bawah Ou Ming dan berkata sedikit kesal, "Kau berani bilang seperti ini. Aku sudah menunggumu selama setengah bulan, dan kau berbohong padaku setiap hari!"
Ou Ming tertawa pada saat yang bersamaan, mendorong sahabatnya menjauh, dan meletakkan tinjunya ke bahu Li Sicheng. "Aku sudah kembali sekarang, kan? Aku juga membawakanmu sebuah hadiah ulang tahun, jam tangan edisi terbatas yang selalu kau inginkan."
Mendengar itu, Li Sicheng terkekeh-kekeh, menoleh untuk melihat ke arah ketiga anak kecil di belakang dirinya dan berkata, "Beri salam pada Paman Ou."
"Halo Paman Ou!" Ketiga anak kecil itu berbicara pada saat bersamaan. Suara manis Li Jianyue yang paling menonjol.
Pada saat ini, gadis kecil itu bahkan tidak mendongak untuk melihat ke atas. Dia memandangi kue di hadapannya, merengut, dan berseru, "Ayah, ayo tiup lilinnya. Mereka hampir terjatuh ke dalam kuenya. Kita tidak akan bisa memakannya jika Ayah tidak meniup lilinnya." Li Jianyue belum menjadi seorang gadis dewasa, tapi dia secerdas kakaknya, berbicara seperti orang dewasa. Selain itu, gadis kecil itu menonton serial TV bersama Kapten Li dan Qin Shuhua sepanjang hari, jadi dia telah mempelajari segalanya, hal-hal yang pantas atau pun tidak.
Pada saat ini, kata-kata gadis kecil itu membuat Li Sicheng tersenyum, "Kau bantu ayah meniupnya, oke."
"Tidak, Ayah harus membuat sebuah permintaan sebelum Ayah dapat meniup lilinnya, dan Ayah harus melakukannya sendiri, kalau tidak permintaan itu tidak akan menjadi kenyataan."
Li Sicheng berpura-pura terlihat terkejut dan bertanya, "Benarkah?"
Gadis kecil itu melihat ekspresi wajah Li Sicheng, merasa yakin dan mengangguk dengan wajah serius. "Tentu saja itu benar. Ayah, ayolah! Kau akan kehilangan permintaanmu jika lilin-lilin itu terjatuh juga!"
"Dia jelas terlihat hanya ingin makan kuenya." Li Jianqian tanpa basa basi membeberkan maksud adiknya dengan pandangan menghina.
Li Jianyue sedikit tersipu malu dan berkata dengan marah, "Tidak benar! Kakak Mosen, apakah aku tipe orang seperti itu?"
Li Mosen menggelengkan kepalanya. "Tidak!"
"Hei! Mata para penonton itu jeli!" Li Jianyue membuat seraut wajah mengejek pada Li Jianqian, lalu membalikkan badan dan mendesak, "Cepatlah, Ayah!" Gadis kecil yang berusia kurang dari empat tahun itu berseru kepada ayahnya dengan sebuah suara yang manis. Ou Ming merasa iri ketika menyaksikan Li Sicheng. Kesedihan tanpa sadar membanjiri hatinya. Jika anak-anaknya masih hidup, berapa usia mereka sekarang?