"Ya, kami sudah putus." Yu Lili mengangkat bahunya dan berbalik untuk pergi.
"Tunggu sebentar!" Shen Manting menyusul, berhenti di depan Yu Lili dan berkata, "Aku baru ingat nama yang diberikan nenekku padamu. Aku pikir itu sebuah nama yang bagus."
"Shen Yinyue?" Yu Lili menaikkan alisnya.
Shen Manting mengangguk dengan bangga dan berkata, "Ya, tapi aku pikir mengubah sebuah suku kata akan lebih cocok untukmu. Lebih baik menyebut dirimu Shen Yindang [Catatan penerjemah: Yindang dalam bahasa Mandarin berarti cabul, mesum.]. Kau harus mengurangi sebagian dari kemesuman dirimu dan berhenti merayu pria lain. Betapa cocoknya nama itu. Jangan ganggu Ou Ming lagi, lepaskan dia. Kau sudah mendengar apa yang dikatakan nenekku, kau akan punya suami yang lain, jadi akan baik bagimu untuk melepaskan Ou Ming lebih awal!"
Yu Lili mendengar itu dan berkata dengan tatapan dingin di matanya, "Kedengarannya bagus. Nama baru itu sangat cocok untukmu, jadi kau harus menyimpannya untuk dirimu sendiri, Nona Yindang."
Yu Lili melangkah maju setelah mengucapkan itu, sambil mendorong Shen Manting ke samping.
Pipi Shen Manting menggembung karena amarah dan dia berkata, "Tahukah kau bahwa hari pernikahanku dengan Ou Ming sudah ditetapkan? Aku akan mengirimkan sebuah undangan untukmu. Kau harus datang!"
Wajah Yu Lili menjadi semakin suram, dan kakinya terus melangkah maju.
Rumah sakit itu berada tidak jauh dari kawasan apartemen Ye Qianqian. Yu Lili berjalan sekitar sepuluh menit ke gerbang kawasan itu. Sekarang sudah lewat pukul tujuh malam, dan hari sudah sangat gelap.
Terlihat sebuah Bentley terparkir tepat di bawah lampu jalan di pintu masuk kawasan itu. Tepat di samping Bentley, sebuah sosok berpakaian merah anggur sedang bersandar ke mobil. Ketika sosok itu melihat Yu Lili, dia berdiri tegak dan berjalan menuju ke arah wanita tersebut.
Tapi Yu Lili, seolah-olah dirinya tidak melihat pria itu, dengan sengaja berjalan melewatinya dan melangkah maju.
Tiba-tiba, sebuah tangan besar, yang sangat dingin, mencengkeram tangan Yu Lili.
Meskipun terdapat sebuah lapisan kain antara tangan pria itu dan kulitnya, Yu Lili dengan jelas dapat merasakan rasa dingin dari tangan pria itu.
Dia menoleh ke belakang dan mendapati bahwa sinar lampu-lampu jalan yang berwarna kuning itu terpantul di mata Ou Ming yang menawan. Mata pria itu terlihat seperti sedang berkabut.
Hati Yu Lili sedikit terpana, tetapi dirinya dengan segera memalingkan muka dan melepaskan tangan Ou Ming tanpa mengatakan apa-apa.
Pria di belakang Yu Lili itu tidak bersedia melepaskannya, dan suara Ou Ming terdengar lirih dan hampa, seolah-olah suara itu berasal dari ribuan km jauhnya. "Yu Lili, aku merindukanmu."
Yu Lili menjilat bibirnya, kemudian mengulurkan tangannya, memegang pergelangan tangan pria itu. Dia menatap Ou Ming dan mendorongnya menjauh. Kemudian wanita itu melangkah mundur, membalikkan badannya dan berjalan menuju kawasan apartemennya.
Sejak awal hingga akhir, Yu Lili tidak mengatakan sepatah kata pun.
Ou Ming menatap punggung wanita itu, dan hatinya terasa sangat hampa.
Melihat Yu Lili bersikap seperti itu membuat Ou Ming merasa lebih hampa dari sebelumnya.
Akan tetapi, itu hampir berakhir.
….
Ketika Yu Lili sampai di apartemen, Ye Qianqian sedang memegang sebungkus keripik kentang dan menonton drama Korea.
Dia melihat Yu Lili sudah kembali dan berkata, "Aku sudah membeli makanan dan menaruhnya di kulkas. Bagaimana keadaan wanita tua itu?"
"Dia baik, dan dia juga meramalku." Yu Lili mengganti sepatunya dan berjalan menuju dapur setelah pergi ke kamar mandi. "Apa kau suka makan mi?"
"Ya!" Ye Qianqian melanjutkan menonton drama Korea itu dan tiba-tiba berteriak. "Jangan lakukan itu! Pria itu benar-benar mengutuk wanita itu, aku tidak tahan. Ah ah, pria itu semakin keji."
Yu Lili mengambil sebuah panci dan menuangkan air ke dalamnya. Matanya menatap dengan hampa ke arah air yang sedang mengalir ke dalam panci.
"Tidak bisakah seorang pria dalam drama Korea mengutuk seorang wanita?"
"Tentu saja tidak! Wanita itu harus diperlakukan dengan baik. Dan pria itu seharusnya menjaga sang wanita sebanyak mungkin. Bagaimana bisa dia mengeluarkan sumpah serapah pada wanita itu? Pria itu adalah seorang b*jingan, b*jingan, b*jingan!"
"Bagaimana dengan kehidupan nyata?" kata Yu Lili.
"Itu tergantung," kata Ye Qianqian.
"Bagaimana kalau mengatakan bahwa kau adalah seorang pelacur dan wanita jalang?"