Jalan setapak yang ada di belakang gunung itu lebih panjang dari yang diperkirakan. Lampu-lampu batu pada kedua sisi jalan telah ditumbuhi rumput liar. Cabang-cabang pohon yang ada di dekatnya bahkan tumbuh ke arah jalan setapak, seolah berusaha menghalangi mereka.
Jelas bahwa tanaman-tanaman itu tidak terlalu suka untuk dikunjungi. Mo Fan saat ini dalam keadaan marah, dan memiliki keinginan untuk membakar segala sesuatu yang menghalanginya. Dia benar-benar telah melupakan peraturan yang melarang mereka untuk menyalakan api di gunung suci seperti ini.
Jalan itu mulai menuntun mereka untuk menanjak. Ketika mereka tiba di puncaknya, Mo Fan menemukan sebuah struktur kuno di dekatnya, yang disembunyikan oleh pohon-pohon lebat dan semak-semak. Hampir mustahil untuk melihatnya tanpa mengikuti jalan yang menuju ke sana.