Dua lidah api perlahan naik di telapak tangan Mo Fan. Saat panas api itu mencapai titik tertinggi, Mo Fan mendorong mereka ke atas langit.
Nyala api naik ke udara dan membuat awan terbakar. Cahaya api membuat seluruh langit menjadi warna merah.
"Jatuh!" Mo Fan bertitah, matanya menyala-nyala. Hujan bola api segera turun dari awan yang terbakar.
Hujan bola api memiliki area cakupan yang luas. Mo Fan tidak perlu khawatir bahwa Setan Merah Tua Membelah berada di luar jangkauan mantra miliknya. Mo Fan bahkan memusatkan awan api itu tepat di atas Setan Merah Tua Membelah untuk memaksimalkan hasil kerusakannya.
Bola api itu segera mengubah terumbu menjadi lautan api yang mencoba untuk melahap seluruh pulau.