Menara berwarna abu-abu tampak berdiri dengan kokoh di tengah-tengah dinding yang panjang, tidak terpengaruh oleh awan dan hujan. Entah sudah berapa tahun lamanya menara itu berdiri di sini, menahan hujan dan angin, hingga warnanya menjadi seperti saat ini.
Dinding itu masih dijaga oleh banyak Penyihir. Mereka selalu berdoa agar siang tiba dengan cepat tatkala mereka mendengar lonceng berdentang di kejauhan.
Hujan seperti ini akan selalu menunda munculnya sinar matahari. Terkadang, beberapa Penyihir yang sedang berperang akhirnya tidak kembali karena perbedaan waktu yang kecil.
"Semua orang merasa kelelahan..." Yao Nan tampak menghela nafas.
"Berapa lama situasi ini akan berlangsung?" Mo Fan bertanya.
"Berawal sekitar akhir musim panas. Sekarang sudah lewat beberapa bulan, tapi kita masih belum menemukan penyebab yang sebenarnya," kata Yao Nan.