Tristan mencari kedua orang tuanya untuk berpamitan. Haruna menahan tangan Tristan, "ada apa?" tanya Haruna.
"Raja, dia muntah-muntah. Aku harus segera pulang," jawab Tristan dengan wajah cemas.
"Boleh … aku ikut?"
Tristan berpikir sejenak. Di rumah itu, ia pernah memerkosa Haruna. Ia takut, rumahnya mengingatkan Haruna pada masa lalu.
"Tris! Bolehkah?" Haruna bertanya kembali. Ia sangat khawatir mendengar Raja sakit. "Boleh?"
Tristan tidak bisa menolak. Mungkin nalurinya sebagai seorang ibu, membuat dia merasakan cemas pada keadaan Raja, batin Tristan. Ia pun mengangguk.
"Kamu, minta izin dulu pada ayahmu. Jangan sampai dia khawatir. Aku pergi mencari padaku dulu," ucap Tristan.
Mereka meminta izin untuk pergi lebih dulu pada orang tua mereka masing-masing. Setelah berpamitan, Tristan dan Haruna segera berlari ke halaman.