Senyum menggoda suamiku menghiasi bibirnya saat aku baru melepasnya. Sedetik lalu, aku baru saja meluapkan perasaan bahagia karena dia mengizinkanku menginap di rumah Oma lebih dulu sebelum mengunjungi yang lain. Dia membuatku mendebatnya selama satu jam sejak masih berada di pesawat dari Jepang sebelum mendarat di bandara dan membuatku merasa kesal hingga menyanggupi syarat yang seharusnya sudah mampu kutebak.
Ya, tentu saja. Apalagi jika bukan menemaninya bercinta?
Setelah bertahun-tahun bercinta dengannya, aku semakin terbiasa dengan stamina tubuhnya dan menyesuaikan diri hingga tak lagi mudah merasa lelah. Kecuali jika dia mengajakku bercinta tanpa henti sepanjang malam. Aku pasti akan tertidur sepanjang hari hingga matahari sangat tinggi karena tenagaku membutuhkan waktu untuk terisi kembali.