Alvin memasang wajah memelas seraya berkata, "Kenapa kamu masih bertanya?. Sayang apa kamu tidak merindukanku?, apa kamu tidak menginginkanku juga? "Mendengar pertanyaan Alvin, terang saja Ana langsung mengerti apa yang diinginkan oleh cintanya, seseorang tertentu sudah mulai berfikir yang tidak-tidak.
"Dasar, tuan tidak senonoh. Ini kantor bukan kamar kita. Ayolah aku merawatmu dulu jadi jangan berfikir yang aneh-aneh, lagi pula kamu lagi sakit ... ". Ana mencubit pipi Alvin dan berhasil lepas dari pelukan Alvin.
"Tapi kamu menggodaku, jadi kamu harus bertanggung jawab sayang.. ". Alvin mencoba sebisanya untuk membujuk Ana.
"Tapi kamu perlu di obati dulu" sahut Ana sambil membawa kotak P3K. Alvin cemberut.
"Untuk apa obat itu? kalau kamu adalah obatku yang paling mujarab". Alvin mendongak kearah Ana yang masih berdiri di depanya dengan cembrut dia berkata lagi.
"Aku merindukanmu, tidak bisakah kamu memperlakukanku dengan baik?".