Noey baru saja keluar dari rumahnya, sambil mengendong Momo, sang putri. Di depan rumahnya telah terparkir sebuah mobil, dan adiknya yang tengah duduk di kursi depan memegang setir mobil.
"Haloo, Momo. Hari ini bermain dengan kakek dan nenek ya," kata Auris sambil tersenyum pada keponakannya itu.
Senyuman di balas gelak tawa kecil dari anak itu, ketika melihat Auris. Seakan ia memahami siapa wanita yang saat ini sangat ia inginkan.
"Ada tetangga baru ya?" Tanya Auris yang melihat begitu banyak barang di depan rumah.
"Hu'uh. Aku menyewakan rumah di sebelah. Kebutuhan Momo semakin hari semakin banyak, jadi aku butuh uang," kata Noey sambil masuk ke dalam mobil, dan memasangkan sabuk pengaman pada anak itu.
"Jangan nakal di rumah nenek, ayah sibuk sekali. Nanti akan ayah jemput setelah selesai kerja," kata Noey mencoba mengobrol dengan sang putri, ia tersenyum menatap wajah putrinya.
Gadis kecil yang membuatnya mampu bertahan sampai saat ini.