"Cukup!" ekspresi Jonathan kelihatan kelam.
Di satu sisi, keluarga yang berisik mengganggunya, dan di sisi lain, Alexander dan Joshua masih tidak mengerti pada siapa mereka harus bergantung untuk mengembangkan perusahaan. Lebih parah lagi, mereka bahkan menentang Jeanne secara terang-terangan! Jika dia tidak memiliki Alexander sebagai satu-satunya anak laki-lakinya, dia sudah lama menyerah pada mereka!
Jonathan masih memiliki wewenang. Dengan satu kalimat, Joshua tidak berani lagi berbicara.
"Minta maaf pada kakakmu!" perintah Jonathan.
Joshua menatap Jonathan dengan tidak percaya. "Kenapa?"
"Karena kamu memukul kakakmu!"
"Saya tidak memukulnya. Saya benar-benar tidak. Dia jatuh dengan sengaja. Dialah yang berpura-pura kasihan. Dia–" Joshua marah.
"Joshua!" Wajah Jonathan memucat.
"Saya tidak melakukannya. Saya tidak akan minta maaf meskipun saya mati!" Joshua masih mempertahankan emosinya.