"Kak … cepat sadar. Banyak sekali orang yang merindukanmu. Ingin bersenda gurau lagi denganmu. Banyak yang menantimu membuka mata. Tolong jangan terlalu lama, ya istirahatnya. Aku juga merindukanmu. Merindukan ocehanmu yang tak henti memarahi dan juga mencampuri urusanmu. Aku sangat merindukanmu, Kak …," tutur Sky dengan air mata yang berlinang.
Sky menangis hingga tersedu. Ia tak mampu lagi menahan tangisnya, yang sudah ia tahan sejak tadi malam, saat kabar kecelakaan itu ia dapat.
"Ssss …."
Sky mengernyit, mendengar suara desis yang samar.
"S—sky …."
"Kak Cloud?" gumam Sky sangat terkejut ketika mendengar suara bisik Cloud memanggilnya, serta gerakan pada jemari tangan Cloud.
Sky segera menekan bel agar tim medis segera datang untuk memeriksa keadaan Cloud. Meski mata Cloud masih belum terbuka, namun setidaknya Cloud sudah sadar dari tidur panjangnya setelah melewati masa kritis.