Rebecca menatap iba. Sebagai perempuan yang pernah mencintai seseorang, ia mengerti apa yang dirasakan Soraya. Anaknya itu pasti tertekan ketika melihat Dean__ pria yang dicintainya__ lebih dekat dengan wanita lain daripada dirinya. Sama halnya waktu dulu saat Eduardus lebih memilih bersama Barbara daripada dirinya.
Ia mendudukan dirinya di samping Soraya. "Kamu yang sabar, ya. Mama yakin, di balik kedekatan mereka ada sesuatu yang Dean rencanakan untuk menghancurkan Kensky.
Soraya menengadahkan kepalanya pada Rebecca. "Aku tidak yakin, Ma. Sikap Dean padaku semakin hari semakin dingin."
"Kau tenang, ya? Biar mama akan mencari tahu kejelasannya. Siapa tahu sikapnya seperti itu hanya ingin menjebak Kensky. Nanti mama akan telepon dia dan minta penjelasannya," Rebecca mengalihkan pembicaraannya, "Dokter bilang apa? Kau sudah bisa pulang, kan?"
"Kata dokter aku bisa pulang sore nanti."
"Sore?" pekik Rebecca, "Kenapa harus menunggu sore, toh kau sendiri sudah tidak apa-apa?"