ดาวน์โหลดแอป
10.27% My Teacher My Husband / Chapter 19: Ch. 19

บท 19: Ch. 19

"Oh, ada kepala pink disitu? Aku tak melihat mu!" Kaget Suzy. Kentara sekali bahwa ia sedang berbohong.

"Tak melihat kata mu? Kau jelas-jelas sengaja!" Pekik Irene. Mengundang tatapan penuh tanya dari penghuni kantin, tak hanya siswa, kantin guru juga.

Suzy mengangkat bahunya acuh tak acuh. Dia memang benar-benar sengaja.

"Aku tidak!" Hardik Suzy.

"Kau ia!" Pekik Irene lagi.

"Kau ini hidup di rimba ya! Suka sekali berteriak! Hukum alam melekat sekali pada mu!" Dengus Suzy seraya menyeruput coklat panasnya. Telinganya berdengung.

"Kau sudah baikan?" Tanya Jiyeon.

Suzy menggeleng. Ia memang belum baikan. Ia hanya ingin kekantin. Ternyata disuguhi tontonan gratis. Cerdas bukan!

"YA! Kau ini!" Amuk Wendy.

Chanyeol mengangkat alisnya. Menunjuk Wendy dengan telunjuk kirinya. Tak sopan? Masa bodoh!

"Hey! Kotoran sapi lokal! Pelankan suara mu!" Dengus Chanyeol.

"Apa kat-"

"Lebih baik ke kelas. Aku ingin kekelas." Potong Suzy. Berdiri dari duduknya dan melangkah lebih dulu meninggalkan teman-temannya.

"Ayo! Aku juga sudah bosan! Disini banyak kera!" Omel Jiyeon. Mengibaskan rambutnya dihadapan Seulgi dan berjalan santai bagai ratu penguasa.

"YA! Siapa yang kau bilang kera?!!" Teriak Irene murka. Suaranya bahkan menggema. Tapi Suzy tak berbalik. Membiarkannya berteriak tak tentu sebab bagaikan orang gila.

**

Suzy sedang berdiam diri didalam kelas. Melirik guru datar yang sedang mengajar dikelasnya. Oh Sehun.

Suzy lelah. Ia bosan. Saolnya begitu banyak. Sedangkan si guru tampan yang datar hanya diam di mejanya. Membiarkan kerutan luar biasa hinggap didahi para muridnya.

"Suzy, Chanyeol, dan Baekhyun. Nanti temui aku di ruangan ku." Ujar Sehun.

Suzy terpaku. "Ada apa?" Gumamnya. Malas bertanya pada guru datarnya yang berwajah tampan itu. Lebih baik ia bermonolog ria, jika beruntung, akan ada yang mendengarnya lalu menjawabnya. Jika tidak? Ya bagaimana lagi.

"Kau ada masalah dengan Mr. Oh?" Bisik Jiyeon.

Suzy menggeleng polos. Seingatnya tidak. Selupanya mungkin ia. Haha.

"Baiklah, selesaikan tugas kalian. Kumpul diruangan ku." Ucap Sehun. Lalu beranjak pergi. Ia harus menghadiri rapat dewan guru saat ini.

Semua siswa mengangguk patuh. Meletakan pena mereka dan meregangkan otot-ototnya. Otak mereka sudah hangus terbakar.

"Ada apa dengan kalian?" Tanya Jiyeon.

"Maksud ku, kenapa kalian dipanggil keruangannya?" Tanya Jiyeon lagi saat tak mendapat jawaban. Malah tatapan bingung yang ia terima.

"Palingan tugas kubu." Jawab Baekhyun. Mengotak-atik ponselnya dan mulai berselfie ria dengan Chanyeol.

"Tugas kubu?" Ulang Jiyeon.

Suzy mengangguk dalam. Mengeluarkan ponselnya yang bergetar dan memandangi layarnya yang berkedip-kedip.

"Jangan lupa!" Suzy mengerutkan dahinya. Lupa apa? Ia janji apa?

"Lupa apa?" Balas Suzy.

Beberapa menit berselang. Ponselnya kembali bergetar. Pesan masuk lagi.

"Berarti kau lupa." Suzy makin tak mengerti. "Aku janji apa?" Guman Suzy.

"Terserah mu lah! Aku tak mengerti!" Balas Suzy.

"Lupa? Apa aku ada janji? Tapi apa?" Gumam Suzy.

Melirik sekitar kelas. Hanya dirinya yang tak melakukan apa-apa. Tugasnya juga sudah selesai. Jadi ia harus melakukan apa? Membosankan! Bathinnya.

**

Tok.. tok.. tok..

Chanyeol terus mengetuk pintu ruangan Sehun. Tak ada jawaban. Mereka sudah berdiri lima menit yang lalu disana. Tangan Chanyeol juga hampir memerah hanya untuk mengetuk pintu ruangan Sehun.

"Dia ada didalam tidaksih?" Dengus Suzy. Menghentakan kakinya kesal dan mengerucutkan bibirnya.

"Tunggu beberapa menit lag-"

"Oh, kalian sudah datang?" Sehun menyela ucapan Chanyeol dengan wajah tak berdosanya.

"Retoris!" Dengus Suzy. Ia sudah lelah berdiri dari tadi. Dan Sehun dengan baik hatinya, datang dengan wajah polos tak berdosa dan bertanya 'kalian sudah datang?' Oh dan jangan lupakan kata Oh didepan pertanyaannya.

Sehun memutar knop pintu ruangannya dan masuk lebih dulu. Diikuti Chanyeol setelahnya.

Sedangkan Suzy dan Baekhyun. Mereka berdebat tak tentu kenapa didepan pintu.

"Aku duluan!" Suzy memblokade pintu masuk dengan tubuhnya. Menghalangi Baekhyun masuk.

"Aku!" Baekhyun bersikeras. Menarik Suzy keluar dari pintu dan mencoba masuk.

"Aish! Tidak!" Suzy kembali memblokade jalan. Baekhyun itu tenaga kuda!

"Aku!"

"Aku!"

"Mengalah pada perempuan."

"Mengalah pada laki-laki!"

"Tidak!"

Akibat keributan mereka. Semua guru mengintip dari ruangannya masing-masing. Melongokkan kepala dan terkekeh geli akibat kelakuan mereka berdua.

Itu hal biasa bagi mereka.

"Maafkan teman-teman ku Mr. Oh." Ujar Chanyeol. "Entah mereka teman ku entah tidak. Buat malu!" Dengus Chanyeol dengan suara yang sedikit di pelankan.

"Kau tidak ikut?" Tanya Sehun.

"Ah tidak terima kasih." Jawab Chanyeol.

Sehun mengangguk. Membuka laptopnya dan menatap Chanyeol.

"Tugas kalian," jeda Sehun. "Mereka juga." Lanjut Sehun, menunjuk Baekhyun dan Suzy dengan dagunya.

Chanyeol mengangguk.

"Cari buku paket diperpustakaan. Kerjakan bab tiga, lima puluh soal kumpulkan minggu depan." Ujar Sehun. "Pastikan kalian semua ikut mengerjakannya." Sambung Sehun.

"APA???" Pekik Baekhyun dan Suzy. Entah bagaimana bisa mereka masuk. Dan mereka malah berteriak histeris didepan wajah Sehun.

"Baiklah Mr. Oh." Putus Chanyeol. Lalu keluar dari ruangan dengan santai. Meninggalkan Suzy dan Baekhyun.

**

"Dimana kita kerjakan?" Tanya Chanyeol. Mereka bertiga sedang bermusyawarah, tentunya dengan melupakan Jiyeon yang sedang menggerutu dibelakang mereka.

"Kurang ajar! Kalian menganggap ku apa hah?!" pekik Jiyeon tak terima.

"Dirumah Suzy saja." Usul Baekhyun. Tak mempedulikan ocehan Jiyeon.

"Brengsek!" Amuk Jiyeon.

"APA??!" Pekik Suzy. "AKu?" Tanyanya seraya menunjuk diri sendiri. Yang benar saja.

"Ok. Aku setuju." Ujar Chanyeol. "Kita kerjakan dirumah Suzy." Sambung Chanyeol lagi. "Titik!"

Habis sudah riwayat kuuuuuu! Bathin Suzy. Tersenyum miris, lalu membenturkan kepalanya ke meja.

"Kenapa harus di rumah kuuuuuuuuu?" Pekik Suzy frustasi.

"Ya bagaimana lagi." Acuh Chanyeol.

"Lusa kita kerjakan. Berhubung lusa sabtu!" Usul Baekhyun lagi.

"Bai-"

"JANGAN!!!" Pekik Suzy lagi.

Alis Chanyeol berkerut. Kesal karna ucapannya terpotong. Heran karna kenapa Suzy berteriak.

Secara. Lusa itu sabtu. Libur. Bebas. Free. Apa yang di 'jangan'kan oleh anak itu?

"Jangan lusa. Minggu saja!" Usul Suzy dengan wajah memelasnya. Berharap dapat bernegoisasi dengan para sahabat idiotnya itu.

"Kenapa?" Tanya Baekhyun heran.

"Please!" Mohon Suzy.

"Baiklah!" Pasrah ChanBaek couple.

**

Pagi ini. Sekolah sudah heboh entah kenapa. Semua manusia sikelasnya, melongok ke luar jendela.

"Hei ada apa?" Tanya Suzy pada Jiyeon.

Jiyeon menggeleng. Jika kalian tau, bagaimana susahnya Suzy membujuk Jiyeon hanya demi satu kata maaf, mungkin kalian akan terharu.

"Ya! Aku tidak menduga bahwa Chanyeol dan Baekhyun itu..."

TBC

SEE U NEXT CHAP

THANK U

HAVE A NICE DAY

DNDYP


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C19
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ