ดาวน์โหลดแอป
59.54% My Second Adventure With My Friends (Indonesia) / Chapter 78: Monster dalam wujud manusia

บท 78: Monster dalam wujud manusia

Di Sunny

Setelah Luffy menggunakan Haki Raja, dia lalu menggaruk pipinya dengan bingung

"Kenapa Luffy..?" Tanya Vivi yang melihat perlakuan aneh Luffy

"Nah, aku tidak sengaja menakuti seorang anak kecil yang tidak bersalah dengan Haki milikku.." Jawab Luffy dengan Malu, Sejujurnya dia tidak merasakan anak itu awalnya, karena tertutupi oleh Enel. Ketika dia baru menggunakan Haki Raja dia baru menyadarinya bahwa ada seorang bocah yang juga mengintip dia

Mendengar jawaban Luffy, Nami menggelengkan kepalanya lalu berkata "Pastikan untuk meminta maaf padanya nanti.."

"Nah tentu saja.." Kata Luffy

"Lalu Law, Sanji, Usopp, Dan Bepo kalian ikut denganku, Yang lain kalian segera pergi ke Pulau Jaya dan tunggu kami di Pantai.." Kata Luffy

"Aku akan menunggu kalian di puncak.." Kata Luffy yang kemudian menghilang

"Kenapa Aku.." Kata Bepo depresi

"Biar kau tidak menjadi semakin gemuk.." Kata Usopp

"Kita Pergi, ketua akan semakin menjauh.." Kata Law dan kemudian empat orang itu juga ikut menghilang

Luffy terus berlari kearah Giant Jack dengan sangat cepat dan dalam 15 menit dia telah tiba di Kuil Dewa

Di dalam kuil dewa mereka telah bersiap menunggu kedatangan Luffy. Dan ketika Luffy tiba, mereka telah bersiap bertarung dan mengepung Luffy

"Halo, jadi kau adalah si Dewa itu.." Kata Luffy yang menatap Enel. Dan tidak mempedulikan bahwa dia telah dikepung

"Yahahaha, mau apa kau makhluk Blue Sea datang ke langit..?!" Tanya Enel

"Mencari sesuatu.." Jawab Luffy

"Apa yang kau cari..? Emas..? Shandora..?" Tanya Enel

"Bukan.. Yang kucari adalah seorang pengguna Petir dan melakukan sesuatu padanya..!" Jawab Luffy yang menatap Enel

"Kau...!!" Enel menjadi marah dan kemudian menyerang Luffy dengan teknik miliknya

"60 juta Volt..Julungul..!" Naga petir muncul dari telapak tangan Enel dan menyerang Luffy

Luffy sama sekali tidak menghindar dam menerima serangan itu

Enel melihat Luffy yang tidak menghindar menyeringai dan berpikir bahwa orang ini sangat terkejut. Begitu juga para Pendeta dan Tentara Dewa yang memiliki pikiran yang sama dengan Enel

Tapi kemudian, mereka semua melihat sesuatu yang membuat mereka sangat terkejut. Luffy masih berdiri tegak di sana dan tidak terlihat terluka sama sekali

"Apa hanya ini Dewa..?" Tanya Luffy yang sedang membersihkan pakaiannya dari debu yang tidak ada

Enel yang mendengar perkataan Luffy menjadi semakin marah dan kemudian Enel muncul di depan Luffy dan menaruh telapak tangannya di tubuh Luffy

"100 juta Volt..!" Teriak Enel dan petir tegangan tinggi menyetrum Luffy

Enel tertawa karena dia berpikir bahwa orang ini pasti akan tumbang tapi kemudian Enel menjadi terkejut dan mundur dengan cepat kembali ke posisi sebelumnya

Para Pendeta dan Tentara Dewa semakin terkejut, karena hal seperti ini baru pertama kalinya terjadi

"Sudah selesai Dewa? Sekarang Giliranku..!" kata Luffy yang berlari ke arah Enel

Enel yang melihat Luffy berlari ke arahnya berkata "Aku tidak tahu kenapa kau tidak berpengaruh terhadap Petirku, tapi tetap saja kau tidak akan bisa memukul ku, karena Aku Adalah Petir, Sang de..!"

"Ugh..!" Pukulan Luffy mengenai tepat pada perut Enel dan membuatnya terbang jauh dan menghancurkan singgasana miliknya

"Dewa..!!" Teriak Para Tentara Dewa

Luffy tidak menjawab Enel tapi hanya membuktikan dengan tindakannya

"Kau..!" Para Pendeta bersiap menyerang Luffy tapi kemudian tiba-tiba muncul 4 orang disisinya

"Kau terlalu cepat ketua, itu sangat melelahkan untuk mengejarmu dan Pohon Kacang sialan ini sangatlah tinggi.." Kata Law yang mengeluh

"Tapi kau akhirnya bisa menyusul bukan..? Jika kau ingin mengeluh hajar saja mereka untuk melampiaskannya.." Jawab Luffy

"Haha Percuma kau mengeluh Law ah aku akan melawan yang memiliki kumis aneh itu.." Kata Sanji

"Sialan, Aku akan melampiaskan pada si botak berkacamata itu..!"

"Aku akan melawan pria yang memiliki rambut berdiri itu.." Kata Usopp dan mulai membunyikan tangannya

"Aku Akan.." Bepo kemudian melihat para Tentara Dewa tapi kemudian Luffy berbicara "Kau akan melawan yang bulat itu Bepo.." Kata Luffy dengan nada tanpa negosiasi sama sekali

"Baiklah.." Jawabnya dengan lesu

"Bagaimana dengan orang-orang ini ketua..?" Kata Law yang menunjuk Tentara Dewa

"Ya, biar aku saja.." Lalu Luffy menggunakan Haki Raja Tanpa menahannya sama sekali

Para Tentara Dewa yang terkena Gelombang Haki Raja mulai jatuh satu persatu bahkan ada banyak di antara mereka mengeluarkan darah dari Mulut, Hidung, dan Telinga

Law, Sanji, Usopp dan Bepo yang melihatnya berseru kagum

"Wow, sepertinya Haki Rajamu semakin kuat ketua.." Kata Sanji

"Bahkan sampai menimbulkan kerusakan pada tubuh manusia.." Kata Law

"Bukan hanya itu Lihatlah papan Kayu itu, itu menunjukkan tanda-tanda retak.." Kata Usopp

"Wow Hebat.." Gumam Bepo

"Aku juga tidak menyangkanya.." Kata Luffy

"Kau..! Apa yang kau lakukan..!" Teriak Enel yang telah kembali dan melihat kerusakan yang terjadi pada Tentara Dewa

"Orang-orang ini berbahaya.." Kata Pria botak yang bernama Ohm

"Aku sudah tahu..!" Jawab orang memiliki kumis aneh yang bernama Shura

"Hhmm Hmmm Hmm..!" Kata Pria yang memiliki rambut berdiri dan namanya Gedatsu

"Kami tidak akan mengeti jika kau menggigit bibirmu.." Kata Yang Bulat dan bernama Satori

------------

"Aku mendengar dari Mantan Dewa Gan Fall bahwa kau menghancurkan pasukan miliknya hanya dengan lima orang, jadi aku mengikutimu untuk menyerang pasukan dewa milikmu dengan lima orang..!" Kata Luffy pada Enel

"Kau sangatlah Sombong..!" Kata Enel dan mengaktifkan petir di sekujur Tubuhnya

"Memang, tapi aku memiliki kekuatan yang cukup untuk mendukung kesombonganku.." Kata Luffy yang juga telah mengaktifkan Gear 2 lalu menghilang dan muncul di depan Enel

"Magnum..!" Teriak Luffy

"Celaka, Aku terlambat mengaktifkan Mantra.." Kata Enel Dalam hati setelah melihat tinju Luffy di depan wajahnya

"Ughh...!" Enel kembali terpukul oleh Luffy, kali ini dia memuntahkan darah dari hidung beserta mulutnya dan kembali terlempar jauh.

Luffy pun berlari mengikuti Enel yang terlempar

"Dewa..!" Teriak Para Pendeta dan ingin membantu Enel untuk menahan Luffy

"Lawan kalian adalah kami..!" Kata Law, Sanji, Usopp Dan Bepo

"Jangan Sombong..!" Kata Shura yang kemudian menyerang Sanji dengan tombaknya

Sanji menahan dengan kaki miliknya dan melihat Shura Tersenyum karena Tombak miliknya kemudian menjadi terbakar

Sanji sama sekali tidak mempedulikannya dan menahan Tombak milik Shura ke tanah awan dengan salah satu kakinya. Lalu dia melakukan tendangan dengan kaki yang lain ke tubuh Shura

"Ughh..!" Shura yang terkena tendangan Sanji terbang menabrak beberapa bangunan di kuil Dewa, Sanji pun mengejarnya

"Sebenarnya siapa kalian..?!" Tanya Ohm Pada Law

"Hanya Seorang Petualang yang berasal dari Laut.." Yang menggunakan Room miliknya lalu menebas ke arah Ohm

Ohm yang telah menggunakan Mantra merasakan Bahaya yang datang dan dengan cepat menghindar. Lalu dia melihat ke belakang dan apa yang dia lihat adalah Kuil Dewa yang tertebas dan puing-puingnya melayang di udara

"Apa yang terjadi..!" Kata Ohm yang terkejut

"Di dalam lingkaran ini, aku bisa dikatakan juga sebagai Dewa..!" Kata Law yang tersenyum menyeramkan

"Hei Law jangan terlalu mengacaukan daerah ini..!" Kata Usopp

Lalu Usop berjalan ke arah Gedatsu dan berkata

"Kau sepertinya menggunakan tangan untuk bertarung bukan..?"

"Meski aku tidak memiliki Senjata di tanganku tapi hm. hmm hmm.." Kata Gedatsu

"Aku tidak mengertinya, yang penting kau adalah musuh.." Kata Usopp yang kemudian memukul wajah Gedatsu tapi ditahan, Lalu dia mengambil lengan Gedatsu dan membantingnya ke tanah awan tapi tidak terlalu berefek

"Cih, aku lupa kalau ini adalah awan.." Gumam Usopp

Sedangkan Bepo, dia saat ini berusaha keras untuk menendang Satori tapi percuma karena semua tendangan dihindari oleh Satori yang menggunakan Mantra

--------

"Aku Baru tahu bahwa Dewa juga bisa berdarah.." Kata Luffy yang mengejek Enel

"Sebenarnya kau ini apa..?" Tanya Enel

"Aku ya..? jika kau mengaku sebagai Dewa maka aku bisa di katakan sebagai Monster dalam wujud Manusia.." Jawab Luffy

"Monster..? Kuh, Bodoh Sekali..!" Kata Enel mengejek perkataan Luffy

"Dan mengaku Dewa juga sangat Bodoh.." Balas Luffy yang kemudian berlari ke arah Enel

"Mantra.." Gumam Enel

Luffy tersenyum lalu merubah posisi serangannya, yang mulanya Luffy ingin memukul perut Enel, tapi kemudian menendang Wajahnya

"Guah..!" Enel kembali mengeluarkan darah beserta beberapa Gigi miliknya

"Kenapa..!" kata Enel yang terkejut

"Itu mudah, aku juga bisa menggunakan apa yang kau sebut mantra, Di Blue Sea itu disebut dengan Haki.." Kata Luffy

"Sial.." Gumam Enel "Keuntungan ku melawannya semakin sedikit, apa yang harus aku lakukan.." Pikir Enel dalam hati

"Apa yang kau pikirkan..!" Kata Luffy yang muncul di sisi Enel dan akan memukul wajahnya

Enel dengan cepat ingin menahan pukulan itu dengan tombak miliknya tapi tetap saja percuma karena wajah Enel kembali terpukul oleh Luffy

"Arghh..!" Teriak Enel yang kembali terpental

"Seharusnya posisi aku menahannya sudah benar, tapi kenapa..!!" Pikir Enel dalam hati yang sedang tergeletak di awan

"Kau pasti bingung bukan..? Kenapa kau masih terpukul meski posisi kau bertahan telah benar.." Kata Luffy

"....."

"Itu mudah saja, karena aku bisa melihat masa depan..!"

"!!!!!"

"Sial..! Sepertinya aku harus menggunakan itu.." Pikir Enel dalam hati lalu dia menjadi percikan petir dan menghilang

"Oh sial, aku terlalu menyombongkan diri dan melupakan bahwa dia Petir itu sendiri dan sangatlah cepat.." kata Luffy yang melihat Enel telah Menghilang

"Kirin apa kau bisa merasakan petir miliknya..?" Kata Luffy

"Akan kucoba Rajaku.."

Tidak lama Kirin kemudian berkata "Aku merasakan Petir miliknya menuju ke suatu daerah di hutan yang tidak terlalu jauh dari Pohon Kacang ini, aku akan membimbingmu kesana Rajaku.."

"Baik.." Luffy pun mengejar Enel ke tempat yang di tunjuk oleh Enel

---------------

Di suatu Gua bawah tanah yang dimaksud oleh Kirin

Enel tiba-tiba muncul dan mengagetkan orang-orang yang sedang bekerja membangun sesuatu

"God.." Kata orang-orang itu

"Minggir, kalian tidak diperlukan lagi..!" Kata Enel yang kemudian menyetrum orang yang berbicara itu

"Arghh..." Teriaknya

Enel Kemudian menatap para pekerja yang lain. Sebelumnya Mereka semua merupakan Tentara Dewa milik Gan Fall. Dan sejak Enel merebut kekuasaan Para Tentara Dewa ini dipaksa untuk membangun sebuah Kapal

Awalnya Enel merencanakan menghabisi mereka semua setelah Kapal ini selesai sepenuhnya. Tapi tidak masalah dia akan melakukannya sekarang karena menurutnya Kapal ini sudah bisa di gunakan

Enel kemudian mengubah Tangan miliknya menjadi Petir dan siap mengarahkan kepada mantan Tentara Dewa tapi tiba-tiba berhenti dan tidak jadi melakukannya "Orang itu sangat cepat, dia akan segera tiba.." pikir Enel dalam Hati

"Cih, kalian beruntung.." Kata Enel yang dengan cepat berpindah ke kapal miliknya

"Apa yang terjadi..?" Tanya salah satu

"Tidak tahu, yang pasti kita harus cepat mengabari para penduduk Angel Island dan juga kita harus membawa dia.." Kata Yang lain

"Ya, Kalau Negeri ini sedang dalam bahaya..!" Kata Yang lain

Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 19


ความคิดของผู้สร้าง
Rokusei21 Rokusei21

Besok aku akan berpergian ke keluar kota, jika ada waktu aku akan menulis dan jika tidak mohon pengertiannya...

next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C78
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ