Shella sedang dalam perjalanan menuju perusahaan cabang di Singapura. Setelah menempuh perjalanan udara kurang lebih seharian karena harus transit di Malaysia terlebih dahulu. Shella akhirnya bisa bernafas lega.
Saat kaki mereka berpijak di Singapura, fajar menyentuh kulit putih Shella. Rasanya sangat menyegarkan, sudah lama Shella tidak merasakan cahaya matahari menyentuh kulitnya. Shella dan Maxime turun dari mobil dan disambut dengan hangat oleh Staff Toko.
Terlihat desaign toko sangat ketinggalan dan tidak menarik. Setidaknya point minus itu sudah dapat di lihat Shella saat pertama kali menginjakkan kakinya di sana.
Beberapa staf penjaga toko datang menghampiri Shella.
Furlax sendiri adalah perusahaan furniture yang menyediakan barang-barang elegan untuk kebutuhan rumah dan sebagainya. Furlax sudah sangat mendunia sebagai merek ternama. Jujur saja Shella tidak menyangka, cabang Furlax yang ada di Singapura bisa seburuk ini citranya.
Kakak-kakak yang baik hati
Dukung novel ini dengan Power Stone ya, dan jangan lupa kasih review menarik agar yang lain juga tertarik baca Novel ini.
Makasih untuk yang selalu setia baca Novel saya
Salam sayang kakak-kakak