Sangat profesional itulah yang Julia rasakan. Arvin hanya bicara seperlunya saja ketika menanggapi Julia.
Dan kini Arvin tengah melakukan bagiannya, melakukan pembersihan karang gigi.
Dalam hatinya ia jadi kesal sekali sebab dengan begini ia jadi tak bisa berbincang, sementara Arvin merasa aneh Julia adalah orang yang tak suka jika bagian dari tubuhnya kotor, tapi ini agak di luar kebiasaannya.
Sementara Rui beberapa kali mondar-mandir kala Julia belum keluar, jika ada ribut-ribut ia siap masuk soalnya.
Saat tengah mencatat beberapa hal, Arvin sama sekali tak melihat ke arah Julia, meski ia sadar Julia tengah menatap ke arahnya.
"Sudah memikirkan tawaranku?" tanya Julia membuka percakapan.
Arvin hampir menghentikan aktifitasnya sebelum sadar ia harus bersikap tegas.
"Tidak."
Julia mengetuk jarinya di atas meja, sukar sekali jika mau membujuk Arvin. Meski ini bukan pertama kalinya.
"Aku melihat matamu gemetaran Arvin, jangan bohong."