Kaiv harus pulang ke rumahnya.
Ia ingin menjelaskan hal ini kepada keluarganya. Ia tak bisa lepas tanggung jawab begitu saja. ia juga sangat ingin bertemu dengan putrinya.
ia menatap foto Kaira waktu kecil, dan kini sudah berumur 5 tahun. Ia memandangi dengan penuh kerinduan.
Wajah Kai memang sangat mirip dirinya.
Mungkin jika ia mengatakan hal ini kepada sang ibu, ibunya akan marah padanya.
Ia sudah siap dengan semua konsekuensinya.
Ia kemudian mengingat cerita Arvin dari Kania. Pria itu rela melepaskan segalanya demi merawat seorang yang bukan darah dagingnya sementara ia dan Kania sibuk dengan karirnya.
Setidaknya Kania sudah mengandung nya dengan baik, bahkan melahirkannya dengan selamat, tinggal dengan sang anak selama 2 Minggu. kemudian selama beberapa bulan berikutnya masih berkomunikasi dan melihat putrinya.
Tapi ia sama sekali tak tahu dengan keberadaan sang putri, ia bahkan tak ada saat Kania berjuang sendirian. sebab melahirkan itu sendiri nyawa taruhannya.