Ginnan baru sadar betapa bodoh pertanyaannya saat Renji mengambil celana panjang untuknya di sebuah lemari berbentuk unik. Seperti dinding. Seperti sekat gigantis... yang pastinya bisa berotasi seperti di film-film jika Renji mendorongnya sedikit. Namun, untuk menutupi rasa malu dia pun pura-pura tetep tidak tahu begitu Renji kembali datang.
"Eh?! Eh—tunggu!" pekik Ginnan. "Kau... Kau ini mau apa, heh?" tanyanya panik. Sebab Renji mendadak berjongkok di depannya untuk memasukkan kaki polosnya ke dalam lubang celana panjang itu satu per satu.
"Tadi pagi aku belum sempat karena ada urusan di luar sebentar," kata Renji. "Biar kuselesaikan pekerjaanku."
Kalian pernah menonton film Disney saat Pangeran Anthony memakaikan sepatu kaca kepada Cinderella kan? Harusnya itu adegan yang romantis. Tapi untuk versi Renji dan Ginnan... Ini benar-benar menguras dada.
Ginnan bahkan meremas bahu-bahu Renji dengan wajah memerah.
"Tidak ada kilat nafsu di matanya. Hanya sayang..." (Chapter 133 Quotes)
So, Renji itu udah tergila-gila sama Ginnan. Baginya Ginnan adalah orang yang sangat dia sesali kenapa baru ditemukan sekarang... setelah singgah di berbagai orang.
Karena itu, Renji sangat-sangat berubah di depannya. Dia memperlakukan Ginnan begitu hati-hati. Memanjakannya. Sayang padanya. Tidak hanya ingin menafsui semata.
Hiks... So Sweet ya cowok gunung es satu ini XD
Jangan lupa kirim power stone!!