บท 2: Terlahir Kembali dengan Kebencian (2)
บรรณาธิการ: Wave Literature
Gu Yancheng mengambil sapu tangan putih yang diberikan pengawal kepadanya dan menyeka darah dari sudut mulutnya dengan acuh tak acuh, kemudian suara dingin terdengar di telinga Ye Tianxin lagi.
"Pengawal, usir dia!"
"Yancheng, biarkan aku yang membawanya keluar, bagaimanapun dia adalah kakakku."
Lu Qingxin berjalan ke sisi Ye Tianxin, lalu ke belakang Ye Tianxin dan perlahan merapikan gaunnya.
Lu Qingxin terlihat seperti seorang adik perempuan yang sangat perhatian. Dia memegang tangan Ye Tianxin dan berkata dengan lembut, "Kakak, ikutlah denganku…"
Ye Tianxin tidak bergerak, matanya terus menatap karangan bunga dan foto anaknya, Yunjin. matanya yang jernih penuh dengan keengganan untuk pergi.
Dia ingin melihat Yunjin lagi, melihat anak kesayangannya lagi.
Lu Qingxin berjinjit dan berbisik ke telinga Ye Tianxin, "Kak, apakah kamu tidak ingin tahu bagaimana Yunjin meninggal? Jika kamu ingin tahu, ikuti saja aku dengan patuh!"
Ye Tianxin menoleh dan menatap Lu Qingxin. Terlihat senyuman yang menenangkan muncul di wajah lembut Lu Qingxin, "Ayo, ikutlah denganku."
Sosok Lu Qingxin yang lembut dan sopan membuat semua orang bersimpati, dia pun mendapat penilaian baik dari semua orang yang datang ke pemakaman.
"Kakakku tersayang, tahukah kamu mengapa Yunjin bisa meninggal? Itu karena aku memberitahunya bahwa kamu akan menyiapkan kejutan untuknya, oleh karena itu dia kemudian bersembunyi di mobilmu diam-diam."
"Tentu saja, wanita yang ada di dalam foto itu bukanlah kamu, tetapi seorang model yang dibayar dan menjalani operasi plastik agar terlihat sepertimu. Tidak peduli betapa aku membencimu karena sudah mengambil Kak Yancheng, kamu tetaplah putri dari keluarga Lu. Bagaimana mungkin aku bisa membuat keluarga Lu malu?"
"Aku masih menyimpan video Yunjin di sini, video saat dia masih hidup dan tercekik karena kepanasan, apa kamu ingin menonton?"
"Kak, kamu sudah mendengarkan ceritaku begitu banyak, kamu pasti membenciku, bukan? Tapi tahukah kamu, sejak aku tahu akan keberadaanmu, aku sudah berharap kamu mati saja! Aku ingin mencoba membunuhmu berkali-kali, bagaimana kamu memiliki nasib yang baik untuk selalu bisa lolos? Kali ini, kamu tidak bisa melarikan diri, Ye Tianxin, sekarang kamu telah kehilangan segalanya… Ck ck ck, menyedihkan sekali! Tidak ada yang percaya padamu!"
Ye Tianxin membelalakkan matanya, suara dengungan keras terdengar di telinganya.
Dia begitu tercengang saat mendengar kata-kata Lu Qingxin, antara percaya dan tidak percaya.
Lu Qingxin melirik ke arah mobil yang melaju di belakangnya, lalu melihat arloji di pergelangan tangannya, waktunya benar-benar tepat!
"Kakak, apa kamu tidak ingin melihat Yunjin?"
Lu Qingxin mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah video. Dalam video tersebut, Gu Yunjin sedang berusaha memecahkan jendela mobil dengan ekspresi yang sangat putus asa.
Dia dengan putus asa meminta bantuan, rambut hitamnya menempel di dahinya karena keringat yang tak terhitung jumlahnya turun setetes demi setetes.
Perlahan-lahan, Gu Yunjin menjadi lemas dan kehabisan tenaga.
Perlahan dia memejamkan mata di dalam mobil yang terlihat seperti kapal uap. Sebelum dia menutup matanya, dia bergumam memanggil ibunya, 'Ibu… Ibu…'
Mata Ye Tianxin memerah, dia melihat ke arah Lu Qingxin dengan marah. Ketika dia tiba di rumah keluarga Lu, Lu Qingxin selalu menjaganya dengan segala cara. Dia salah mengira bahwa Lu Qingxin benar-benar menganggapnya sebagai saudara perempuannya.
Sekarang, Ye Tianxin baru tahu betapa Lu Qingxin membencinya.
Begitu membencinya sampai dia tega membunuh Yunjin.
Begitu membencinya sampai dengan sengaja meninggalkan video Yunjin yang berusaha berjuang untuk menunjukkan kekejamannya.
"Lu Qingxin, aku akan membunuhmu."
Pada saat ini, Pikiran Ye Tianxin hanya dipenuhi dengan keinginan untuk membunuh Lu Qingxin.
Membunuh Lu Qingxin dan membalaskan dendam Yunjin yang malang…
-- ได้รับของขวัญแล้ว