Keesokan harinya, setelah Shen Yan bangun, ia berjalan ke jendela seperti biasa dan mengulurkan tangan untuk membuka gorden.
Seluruh dunia seakan telah menjadi sunyi. Yang bisa ia lihat hanyalah keputihan.
Sedang turun salju.
Sudut bibir Shen Yan tak bisa menahan senyumnya. Lagi pula, dia paling menyukai hari yang bersalju.
Tepat ketika Shen Yan hendak bersiap, teleponnya berdering. Ia mengangkat telepon dan ID penelepon menunjukkan "Chen Nian."
Begitu panggilan terhubung, suara Chen Nian yang bersemangat terdengar dari ujung telepon. "Yanyan, ayo kita pergi bermain ski!"
"Ski?" Shen Yan berhenti sejenak. Ia sudah lama tidak bermain ski.
"Iya, hari ini bahkan turun salju. Ayo kita bermain ski di pagi hari dan berendam di pemandian air panas di sore hari, oke?" kata Chen Nian dengan cepat.
Shen Yan memikirkannya dan tidak banyak pekerjaan hari ini, jadi ia setuju.
Setelah sarapan, mereka berdua langsung menuju ke resor ski.