"…"
Rhode tidak tahu harus bersikap bagaimana saat melihat kejadian itu di depannya.
Bangsat!
Ada dua Patung Batu setinggi kurang lebih dua meter. Rhode menggertakkan gigi dan menghela napas panjang. Tidak butuh waktu lama bagi Rhode untuk menyadari bahwa istana ini berhubungan dengan kelas Spirit Swordsmannya.
Menurut legenda-legenda yang mahsyur, kelas Spirit Swordsman adalah kelas mitologi kuno. Saat seorang pemain memilih kelas ini, dia akan dianggap sebagai satu-satunya pewaris kelas tersebut yang muncul dalam Dragon Soul Continent.
Bukankah deskripsi kelas dan latar belakang ceritanya dibuat untuk memberikan superioritas palsu pada pemain yang memilih kelas Swordsman. Itu juga membuat mereka berpikir bahwa kelas mereka adalah satu-satunya kelas yang 'unik', bukan?
Kelas Spirit Swordsman memang tidak diciptakan khusus untuk para pemain, tapi ternyata kelas ini memiliki hubungan dengan kerajaan Fascarl.
Meskipun sebenarnya sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkan hal ini.
"Tuan Rhode!"
Suara Marlene terdengar di belakangnya. Ketika dia menoleh ke arah gadis itu, Rhode menyadari bahwa terdapat sebuah penghalang berwarna emas di antara mereka.
Marlene berdiri di sisi lain penghalang tersebut. Ia menatap Rhode dengan wajah yang cemas.
Ah…jadi ini adalah tes perorangan…sial. Aku bahkan tidak bisa membawa teman di sini.
Rhode tidak terlalu memikirkan hal ini karena itu hanya menghabiskan waktu. Satu-satunya hal yang ada dalam benaknya saat ini adalah bagaimana caranya keluar dari tempat ini hidup-hidup.
Empat lawan satu? Kalian ingin mengeroyokku, ya?
"Hmph." Rhode mendengus dalam hati.
Dia mengambil setengah langkah ke depan sambil mengangkat pedang dengan tangan kanannya. Pada saat itu, seberkas cahaya mengalir dari gagang pedang ke tangannya. Lalu darah itu menyebar ke seluruh tubuhnya dan akhirnya sampai di kakinya. Cahaya yang indah terbentuk di bawah badan Rhode. Dua kartu yang berwarna hijau dan merah, berputar mengelilinginya. Itu terlihat seperti perpaduan antara elemen angin dan api.
"---!!!"
Pembunuh Api dan Burung Roh pun muncul dengan gagah. Keduanya meraung untuk mengintimidasi dua Patung Cheetah tersebut.
Tapi tidak hanya itu.
Ketika dia menyelesaikan misi Kuburan Pavel, EXP yang didapatkan oleh Rhode membuatnya mencapai level 10 sekarang. Dengan tambahan EXP sedikit saja, itu akan membuatnya naik level sekali lagi. Setelah membunuh ketiga Spy berjubah hitam, dia mendapatkan cukup banyak EXP. Apalagi pemimpin Spy tersebut terlihat masih muda. Dia mendapatkan 2000 EXP setelah membereskan sekelompok Spy itu dan tambahan EXP tersebut membuatnya langsung naik level ke level 12. Itu artinya dia naik 2 level sekaligus.
Sepertinya membunuh mereka memang menguntungkan bagi Rhode, tapi…
Rhode melirik tangan kirinya yang terluka dan menghela napas.
Dia tidak bisa mengabaikan luka tersebut.
[EXP 6000/2500, Naik Level, Pohon Bakat Terbuka, Level 10]
Naik level!
Rhode ingin segera menentukan pilihannya. Tetapi pemberitahuan sistem selanjutnya membuat pemuda itu terkejut.
[EXP 3500/3000, Naik Level, Pohon Bakat Terbuka, Menerima 2 Skill Point, Level 11]
[EXP 500/4000, Pohon Bakat Terbuka, Menerima 4 Skill Point, Level 12]
Menerima 2 Skill Point?
Rhode ingin mengusap matanya. Dia mengira bahwa dirinya sedang bermimpi. Tetapi seharusnya pemberitahuan sistem tidak bisa berbohong. Memang itu angka '2' yang dia lihat.
Loh?
Seingatku, pemain hanya mendapat 1 Skill Point per level. Kenapa aku justru menerima 2 Skill Point?
Apakah ada perubahan sistem? Atau ini hanyalah sekadar bug?
Meskipun pikirannya ragu, Rhode tidak segan-segan memanfaatkan Skill Point yang baru ia dapatkan. Apa yang akan terjadi bisa dipikirkan setelah ini. Tapi jika dia mati sekarang, dia akan kehilangan kesempatan untuk melakukan apapun. Jadi, kalau 4 Skill Point ini benar-benar nyata, maka dia harus segera menggunakannya!
[Menggunakan 1 Skill Point untuk menaikkan skill Soul Resonance LV 2 (Setiap 10 level, jumlah maksimal roh yang dapat dipanggil akan bertambah +1)]
[Roh +3]
[Roh yang bisa dipanggil: 4]
[Menggunakan 1 Skill Point. Bakat Pertama dari Summoning Master telah terbuka: Integration LV 1 (Menggabungkan 2 roh untuk menciptakan roh baru, membutuhkan pengorbanan 1 roh)]
[Mendapat Skill Permanen: Integration LV 1]
[Menggunakan 1 Skill Point untuk menaikkan level skill Integration LV 2 (Jika menggunakan sebuah Inti Jiwa, tidak membutuhkan pengorbanan roh)]
[Inti Jiwa terdeteksi. Gunakan Integration?]
Rhode merentangkan tangan kirinya.
Dia sedang memegang Inti Jiwa yang dia dapatkan saat membunuh Necromancer Pavel. Kabut gelap berputar di sekitar batu permata itu.
"Gabungkan!"
Setelah Rhode berteriak, formasi cahaya di bawah tubuh Rhode bersinar semakin terang. Burung Roh dan Pembunuh Api berubah menjadi kartu. Dua kartu berputar di sekitar Rhode. Saat kedua kartu tersebut bergerak ke tengah formasi cahaya itu, Inti Jiwa yang ada di tangan Rhode mulai bergetar. Kabut hitam muncul dan memadat menjadi objek astral. Kedua kartu itu saling tarik menarik seperti magnet. Ketika jarak mereka sudah dekat, tiba-tiba keduanya bertabrakan.
Wuuushhh! Sebuah kabut tebal muncul dan membungkus tubuh Rhode. Marlene merasa terkejut saat melihat kejadian tersebut. Bahkan Patung Batu dan Patung Cheetah juga terlihat semakin waspada.
Beberapa saat kemudian, sebuah kartu hitam muncul dari dalam kabut. Kartu itu turun ke telapak tangan Rhode secara perlahan. Di atas kartu itu, ada gambar Ksatria Centaur (makhluk mitologi Yunani, setengah manusia setengah kuda) yang menggunakan baju pelindung berwarna hitam. Baju itu terlihat berat. Ia mengenakan helm hitam di kepalanya sehingga menyembunyikan mata merahnya yang bersinar. Dan di lengannya, ia memegang tombak yang tajam.
[1/5 dari dek Laskar Neraka didapatkan, Ksatria Pemburu Jiwa]
[Ksatria Pemburu Jiwa (Elemen Kegelapan): Dapat digabungkan. Serangannya memiliki efek Corrosion. Skill Spesial - - Charge (Terus maju dalam medan perang tanpa melihat ke belakang adalah takdir seorang Centaur) LV 5
Mendapatkan pembaptisan elemen Api dan Angin. Mewarisi karakteristik kedua elemen.
Serangan lemah tidak akan dapat menembus baju pelindungnya, Tipe Heavy Armor]
[Serangan: 3, Pertahanan: 4]
Bagus!
Dengan memegang kartu tersebut di tangannya, Rhode merasa sangat lega.
Dan sekarang…
Ketika dia ingin mulai bertarung, tiba-tiba sebuah pemberitahuan sistem yang lainnya muncul.
[Kondensasi sihir selesai, pedang mulai beresonansi. Sebuah Inti Jiwa akan segera diserap]
Apa yang harus dilakukannya?
Melihat pemberitahuan sistem tersebut, Rhode mengerutkan alisnya. Meskipun dia telah mendapatkan beberapa roh, dia masih belum memahami Dek Pedang Suci. Sebelumnya, ketika dia memaksa dek tersebut naik level, pemberitahuan sistem melaporkan adanya kondensasi sihir. Rhode mengabaikannya. Tapi saat ini dia sedang tidak memanggil Tanda Bintang. Jadi kenapa pemberitahuan sistem ini muncul? Kenapa pedang tersebut ingin menyerap Inti Jiwa?
Rhode tahu tidak ada gunanya protes. Jadi, dia berhenti memikirkannya. Bagaimanapun juga, kelas Spirit Swordsman memang merupakan kelas yang merepotkan. Dia sangat yakin dengan hal tersebut.
Inti Jiwa yang ada di tangan Rhode hancur dan menjadi debu. Kartu putih tiba-tiba muncul di telapak tangannya.
[Tolong pilih Pengikatan Swordsmanship]
Apa yang sebenarnya terjadi?
Kalau saja hal ini terjadi dalam game, sudah pasti Rhode akan mencatat semua informasi ini dan membuat sebuah post di forum. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan hal itu saat ini. Selain itu, sistem tersebut bahkan tidak memberikan pilihan 'Tidak'. Jadi, haruskah dia menjawab 'Ya', 'Ok', atau 'Tentu'?
Sepertinya dia tidak punya pilihan lain.
[Pengikatan Swordsmanship: Moon Shadow Swordsmanship]
Rhode mengumpat dalam hati. Tetapi dia tetap memilih Moon Shadow Swordsmanship karena itulah pilihan yang terbaik.
Meskipun demikian, pemberitahuan sistem selanjutnya membuat dia merasa lebih senang.
[Pengikatan Swordsmanship selesai, tolong pilih 'Ya' atau 'Tidak'…]
Rhode memilih 'Ya' tanpa ragu.
Saat itu, muncullah sebuah cahaya.
Kabut yang menyelimuti Rhode tersingkirkan oleh cahaya tersebut. Bahkan, Marlene terpaksa menutup matanya karena cahaya itu terlalu terang. Sesaat kemudian, cahaya itu menghilang. Semuanya kembali normal. Ketika Marlene membuka matanya, dia hanya bisa membelalakkan mata melihat apa yang ada di hadapannya.
Rhode masih berdiri di tempat yang sama. Di sebelah kirinya, ada Pembunuh Api. Di sebelah kanannya ada Ksatria Centaur yang memegang tombak setinggi dua meter. Seperti biasa, Burung Roh hinggap pada bahu Rhode. Ia memfokuskan pandangannya ke depan.
Tapi ada satu sosok lain di antara roh-roh tersebut.
Sosok itu terlihat muda dan mungil. Dia berdiri di sebelah Ksatria Centaur.
Sosok itu adalah seorang gadis. Gadis itu malaikat.
Rambutnya yang putih panjang dan berkilau tergerai di pundaknya. Wajahnya yang cantik dan lembut. Dia menggunakan helm yang mirip dengan yang dipakai oleh Valkyrie (Dewi dari mitologi Nordik). Matanya yang berwarna biru memancarkan aura dingin. Dia juga menggunakan baju pelindung yang memiliki ukiran-ukiran yang rumit dan memancarkan cahaya putih redup. Sayap putih di punggungnya mengepak sangat lambat saat gadis itu turun ke tanah dengan perlahan. Secara keseluruhan, penampilannya mirip seperti pedang yang dicabut dari sarungnya: tajam, sekaligus indah.
Dia mengangkat pedangnya dengan wajah yang datar.
"Pedang Suci Abadi, Rank 10, Tanda Bintang menjawab panggilanmu, Tuan."
"Bagus sekali."
Ketika Rhode menatap gadis itu, dia tidak bisa menahan kekagumannya.
Tapi dia masih bisa menyembunyikan kekagumannya. Ia menganggukkan kepala ke arah gadis itu. Kemudian dia mengangkat pedang dan menunjuk ke depan.
"Baiklah, ayo kita mulai!"