Jeanna merasa tak nyaman karena Rain harus menjemurkan pakaiannya. Terlebih … ada pakaian dalam Jeanna juga. Namun, jika Jeanna melarang, pria itu pasti akan mengamuk dan berpikir Jeanna menganggapnya tak bisa menjemur pakaian.
Meski Jeanna memang kembali ke kamarnya, tapi ia hanya duduk di tepi tempat tidur sambil mendorong-menarik tiang infusnya dan menunggu sambil menatap ke arah pintu. Siapa tahu Rain berubah pikiran.
Namun, ketika Rain benar-benar masuk ke kamar itu, pria itu tidak mengeluh tentang menjemur pakaian Jeanna dan malah membawakan nampan dengan minuman hangat di atasnya.
"Dokternya menyuruhku memberikan ini padamu begitu kau bangun," ucap Rain dengan nada agak kesal.
Sepertinya, pria itu kesal karena harus menjemur pakaian Jeanna.
"Maaf, Pak, karena saya lagi-lagi merepotkan Pak Rain," ucap Jeanna penuh sesal, meski suaranya terdengar sangat pelan.
"Iya, kau sangat merepotkan!" sembur Rain. "Baguslah jika kau tahu!"