Ivanka merasa kecewa dengan ucapan Ryan. Dia tidak menyangka ternyata Ryan memandangnya begitu rendah.
"Ada apa dengan hari ini? Kenapa semua orang membuat ku marah?."
"Lany aku akan kembali ke gudang. Yang mencari ku selain untuk urusan pekerjaan, kamu sampaikan saja kalau aku sibuk dan tidak bisa diganggu" ucap Ivanka ke staf nya lalu beranjak pergi menuju gudang stok.
"Baik cie. Tapi cie, kamu belum makan apapun. Apa tidak lebih baik kamu makan dulu?" Ucap staf nya mengkuatirkan Ivanka.
"Sudah hilang selera makan ku. Tidak apa, lagi pula aku tidak merasa lapar. Tapi terima kasih."
Saat di gudang stok Ivanka melihat Riqky sedang membantu para karyawan buruh dan staf yang sedang menyiapkan barang.
Ivanka lalu menuju team yang lain. Dia membantu mereka.
Para bawahan nya yang melihat kekompakan atasan membuat mereka bekerja dengan semangat. Mereka bekerja dengan hati yang riang
Saat jam pulang kantor telah lewat, mereka belum selesai karena banyaknya orderan yang di dapatkan Ivanka dan Riqky.
"Baiklah, sekarang atur ganti shif. Yang shif ini silakan istirahat kembali pulang ke rumah. Terima kasih sudah bekerja keras."
Menunggu shif pengganti, Ivanka saat ini hanya berdua bersama Riqky.
"Iguana..."
"Hmmm..."
"Maaf atas perbuatan ku yang kekanak-kanakan."
Ivanka hanya membalas dengan tersenyum manis.
"Ini makanan lah sekedar mengganjal perut."
Ucap Riqky menyodorkan roti yang diambil dari dalam sakunya.
"Beberapa banyak roti yang kamu punya?"
"Maaf hanya satu, mau ku belikan lagi?"
"Tidak usah"
Ivanka membuka bungkusnya lalu membagi nya menjadi dua bagian.
"Ini, kita makan bersama. Kamu juga belum makan apapun kan."
"Tidak usah, aku tidak lapar. Kamu habiskan yah. Gara-gara aku, kamu jadi tidak makan siang."
"Kalau kamu tidak menerima, aku pun akan menolak roti ini."
"Baik lah. Kamu ini memang keras kepala."
"Ha..ha..ha.. "
Mereka berdua tertawa bersama.
Mereka tidak menyadari di ujung koridor sana ada sepasang mata yang melihat mereka berdua dengan tatapan kemarahan.
Hari sudah gelap saat Ivanka dan Riqky beranjak pulang.
"Iguana, seperti Ryan tidak menjemputmu. Bagaimana kalau aku mentraktirmu makan di warung depan? Anggap aja sebagai permintaan maaf ku padamu. Oke ??"
"Maaf Ky, aku masih ada nasi bungkus yang Ryan kirim kan tadi siang. Akan sayang jika di buang. Dan lagi saat ini aku sedang merasa sangat lelah. Besok kita juga harus berangkat lebih awal. Jadi aku ingin istirahat lebih awal. Kamu makan lah dulu. Lainkali aku yang mentraktirmu. Maaf buat makanan mu yang terbuang sia-sia."
"Jangan pikirkan itu. Lagi pula makanan tadi tidak terbuang sia-sia. Aku membagi nya untuk para staf yang lembur tadi. Baik lah kalau kamu lelah. Ayo kita langsung pulang ke mess."
"Kamu belum makan, pergi lah makan dulu."
"Apa saat ini kamu sedang mengkuatirkan ku?"
"Apa...
Tentu saja bukan seperti itu" jawab Ivanka dengan wajah yang memerah.
"Ha...ha...
Terima kasih sudah peduli pada ku."
"Siapa yang peduli pada mu?"
"Iguana, apa di mess mu ada mie ?".
" Ia tentu saja ada. Itu makanan favorit di tanggal tua." ucap Ivanka dengan tertawa.
"Baiklah, bagaimana kalau kamu bantu aku dengan memasak satu mangkok mie untuk ku. Baru kamu istirahat."
"..."
"Baiklah, ayo kita pulang. Dan Tunggu lah Sekitar lima belas menit. Jika sudah siap aku akan memberitahukan mu, jadi Kamu bisa menunggu ku di bawah tangga."
"Oke."
Ucap Riqky dengan senyum lebar.
Setiba di mess, Ivanka melakukan apa yang dikatakan nya. Saat selesai dia mengantar mie itu dan memberikan ke Riqky yang sudah menunggu nya di bawah tangga.
Dan saat Ivanka sedang memberikan mie itu kepada Riqky, sepasang mata tadi melihatnya lagi. Dan kali ini pandangan mata itu lebih kelam dan dalam. Kebencian dan rasa cemburu di tambah bumbu kemarahan bercampur disepasang mata itu.
Beberapa hari ini Ivanka dan Ryan tidak saling bicara atau bertemu. Mereka masih dengan kemarahan mereka masing-masing.
Setiap tanggal 17 agustus, perusahaan tempat Ivanka bekerja mengadakan berbagai macam lomba.
Ivanka selama ini tidak pernah peduli akan hal ini, dia selalu menjadi penonton dan hanya memberi semangat untuk para staf nya saja.
Perlombaan bertanding dengan departemant lain. Pihak personalia selalu menjadi panitia. Kali ini departemant penjualan Ivanka mendapatkan lawan departemant produksi 10 berarti itu adalah departemant dimana Ryan bekerja.
"Cie, kali ini lawan kita departemant nya ko Ryan lho... Cie Ivanka dukung kita atau departemant Ko Ryan?" ucap Lany menggoda Ivanka.
"Ha..ha.. aku dukung departemant penjualan donk."
"Kalau cie Ivanka tulus dukung departemant kita harus di buktikan nih. Bener tidak kawan-kawan?".
" Ia..." ucap staf di kantor Ivanka dengan serentak.
"Oke, siapa takut. Nanti kalian bertanding aku akan berteriak kuat memberi semangat untuk kalian."
"Mana cukup kalau cuma begitu cie. Kali ini cie Ivanka harus ikut bertanding."
"Kalau itu bukan nya aku tidak mau, masalah nya aku tidak punya keahlian yang bisa diandalkan. Aku nyanyi nanti penonton kabur semua, olahraga aku juga tidak ada yang jago. Jadi Maaf bukan nya tidak mau cuma tidak bisa." ucap Ivanka dengan menggaruk kepalanya.
"Ada yang bisa cie ikutin, ga perlu keahlian khusus. Cuma perlu partner aja." ucap Betty
"Apa???" Ivanka dan staf lain nya bertanya serentak ke Betty.
"Balap karung pasangan"
"Tapi siapa yang berani jadi partner nya cie Ivanka." ucap Lany dengan muka polos
"Wah... apa aku begitu menakutkan sampai tidak ada yang berani jadi partner balap karungku."
"Ha...ha..."
Lalu Riqky memasuki kantor
"Ahhh aku tahu, Ko Riqky aja tuh."
"Betul banget. Kalian berdua selalu kompak dalam bekerja sama di pekerjaan, kami rasa kalian juga akan kompak dalam bertanding nanti." Ucap Lisa menambahkan
"Tunggu dulu, apa yang sedang kalian bicarakan ini?. Ucap Riqky bingung
Lalu Lisa menjelaskan semua ke Riqky.
"Oke, siapa takut." jawab Riqky semangat
"Tapi ko, lawan departemant kita itu departemant nya ko Ryan lho." Jawab Lisa lagi
"Kurasa tidak masalah ini kan cuma untuk bersenang-senang. Tapi itu semua terserah pada Ivanka."
Semua orang dikantor itu menatap Ivanka, penasaran menunggu jawaban dari Ivanka.
"Baiklah, aku akan berusaha."
"Asik" semua orang bertepuk tangan.
Hari H pun tiba.
Ivanka mencari sosok Ryan tapi tidak terlihat.
"Siapa yang kamu cari?"
"Riqky, kamu membuat ku terkejut. Aku tidak mencari siapapun. Hanya melihat-lihat saja." ucap Ivanka berbohong.
"Baiklah perlombaan balap karung pasangan akan di mulai. Aturan sama seperti tahun lalu. Satu karung akan di isi dua orang dan melompat bersama-sama. Siapa yang tercepat mencapai garis finish akan menjadi pemenang. Kita mulai dengan pasangan perwakilan dari departemant penjualan akan melawan pasangan dari departemant produksi 10." Ucap panitia
"Ayo, itu giliran kita." ajak Riqky
"Hmmm..."
Ivanka dan Riqky bersiap di garis start.
Ivanka terkejut saat melihat lawannya ternyata Ryan. Ryan berpasangan dengan salah satu rekan wanita nya. Nani namanya. Ivanka mengenalnya, juga pernah mendengar desas-desus kalau Nani menyukai Ryan.
Saat tatapan Ivanka bertemu dengan kedua mata Ryan, Ivanka bisa merasakan ada kemarahan di mata Ryan. Tatapan sangat dingin.
"Baik, kedua team bersiap!"
"Dooor"
Riqky dengan sikap menggandeng tangan Ivanka.
"Kita melompat bersamaan agar tidak jatuh."
'Hmm.."
Ryan yang melihat Riqky menggandeng tangan Kekasih itu, membuat nya makin kelam.
"Ayo Nani, kita kalahkan mereka!."
"Oke." jawab Nani dengan semangat
Tatapan Ryan bukan di garis finish tapi lebih banyak ke Ivanka.
Ryan dan Nani mulai melewati Ivanka dan Riqky.
Tapi tatapan Ryan masih lebih sering ke Ivanka. Walaupun Nani merasa kesal, dia tidak bisa berbuat apapun.
Saat garis finish hanya tinggal beberapa lompatan lagi dan Ryan akan menjadi pemenang, Ivanka dan Riqky terjatuh.
Ivanka kehilangan keseimbangannya.
Melihat Ivanka terjatuh, Ryan langsung berhenti dan keluar dari karung nya lalu meninggalkan Nani dan berlari ke Ivanka.
"Minggir kamu Riqky! ucap Ryan dengan nada ketus.
"Yank, kamu kenapa? Mana yang sakit?" ucapnya cemas.
Ryan melihat lutut Ivanka berdarah.
"Aku tidak apa-apa, hanya ..."
"Ayo, kita ke poli kesehatan."
Ryan langsung menggendongnya dan membawa Ivanka pergi.
Panitia dan penonton bingung hanya melihat mereka sampai bayangan mereka sudah tidak terlihat lagi.
ความคิดเห็นย่อย
คุณลักษณะความคิดเห็นย่อหน้าอยู่ในขณะนี้บนเว็บ! เลื่อนเมาส์ไปที่ย่อหน้าใดก็ได้แล้วคลิกไอคอนเพื่อเพิ่มความคิดเห็นของคุณ
นอกจากนี้คุณสามารถปิด / เปิดได้ตลอดเวลาในการตั้งค่า
เข้าใจแล้ว