Ivanka membuat panggilan ke kantor untuk memastikan semua baik - baik saja.
"Tenang aja cie, ada Ko Riqky di sini. Dia juga sudah berpesan agar tidak mengganggu istirahat cie-cie".
" Baik lah, ada masalah telepon aja aku, aku sudah lebih baik"
Ivanka mengetik SMS : "Ky makasih buat semuanya. Besok hari minggu aku akan masuk, kamu libur saja. Kita akan bergantian. Aku sudah cukup istirahat dan kaki ku sudah tidak sakit."
"Kalau kamu perhatian sama aku, bagaimana aku akan mundur ?. Kalau kamu mengkuatirkan ku, lebih baik istirahat yang banyak. Aku tidak mau menggendong mu lagi.
Besok tidak usah kerja. Aku juga akan mengambil libur.
Sebagai ganti nya kamu berhutang mengajak ku berlibur, Ok ?"
"Ha..ha.. Ternyata kamu pandai bercanda. Baik lah, kalau minggu depan ada waktu aku aka mengajak mu jalan-jalan."
Hari ini Ivanka benar-benar memanjakan dirinya. Dia menghabiskan waktu dengan menonton CD film meteor garden bersama teman-teman satu mess nya.
Hari sabtu biasanya menjadi hari sibuk Ivanka, tapi hari ini dia benar - benar santai.
Malam tiba HP Ivanka berbunyi.
"Hallo, yank mau pergi makan bersama atau ku belikan untuk mu ?".
SMS dari Ryan mengingatkan nya untuk makan malam, dia terlalu asik menonton Meteor Garden.
" Kita makan di luar, ketemu di bawah dua puluh menit lagi yach."
Ivanka tiba di bawah Ryan sudah menunggu nya dengan sepeda.
"Kaki mu baru sembuh, mari naik ke sepedaku, aku akan memberi tumpangan."
Mereka makan nasi goreng mas Parto, tempat favorite Ivanka.
"Makan lah yang banyak, aku juga memesan mie goreng. Lihat lah dalam dua minggu ini kamu sudah bekerja dengan keras. Badan mu terlihat lebih kurus."
"Bagus lah kalau aku terlihat kurus, aku tidak suka bertambah gemuk."
"Kenapa takut gemuk?"
"Nanti aku akan terlihat seperti babi."
"Apapun keadaan mu buat aku, kamu tetap Ivanka. Jangan terlalu pedulikan, pikirkan saja kesehatan mu. Aku tidak suka mendengar kamu di gendong pria lain."
"Ha..ha..ha..
Jangan katakan kamu cemburu."
"Ia, aku cemburu. Aku sangat cemburu. "
Melihat wajah Ryan yang terlalu serius, Ivanka tidak berani tertawa lagi.
"Aku dan dia hanya sebatas teman. Kami dari SMA yang sama."
"Apa pandangan mu terhadap Riqky ?"
"Dia orang yang keren. Sangat cekatan dalam bekerja dan dia juga pandai." Ivanka tidak mau berbohong. Dia mengatakan yang sebenarnya dia lihat dari Riqky.
Rasa panas telinga Ryan mendengar kekasih nya memuji pria lain, Tapi dia juga berharap Ivanka berkata yang jujur. Jadi dia menghargai ucapan Ivanka.
"Itu adalah pandangan ku sebagai seorang rekan kerja."
Ivanka menjelaskan agar Ryan tidak salah paham.
"Kalau kamu harus memilih satu pria, antara klien Jhony dan Riqky siapa yang kamu pilih ?"
"Kenapa aku harus memilih dua orang itu?"
"Pikirkan dan jawab lah. Kalau kamu harus terdampar di pulau yang tidak berpunghuni, siapa di antara mereka akan kamu pilih."
Ivanka diam sesaat dan berpikir.
"Riqky"
"Kenapa kamu pilih Riqky?"
"Karena Riqky tidak seperti klien Jhony yang terlalu genit. Dia mempunyai sikap gentle. Dia juga tipe pria cool. Aku lebih nyaman bersama pria dengan karakter seperti itu."
Ryan merasa tiba-tiba hati nya terasa sakit seperti ter iris-iris.
Ryan juga berpikir sama dengan Ivanka, Riqky jauh lebih baik dari Jhony dan Ryan juga tahu kalau Riqky adalah tipe pria yang bisa masuk dalam kategori yang akan Ivanka pilih.
Bersama Ivanka, Ryan mengetahui apa yang Ivanka suka dan benci.