ดาวน์โหลดแอป
84.61% MALAIKAT TAMPA SAYAP / Chapter 11: 10 Arina...Apakah Dia Putriku

บท 11: 10 Arina...Apakah Dia Putriku

kakek joe terlihat lama duduk diantara dua nisan megah di atas bukit.

suara desahan lirih berulang kali terdengar dari bibirnya.

" sayang apa kabarmu disana" ucap kakek joe lirih sembari mengusap nisan dengan nama almira.lalu tangannya berpindah mengusap lembut nisan dengan nama arina.

samar samar terdengar langkah kaki mendekati area nisan.

suara langkah semakin jelas terdengar.

" tuan rendrawan" sapa seorang lelaki tinggi besar berdarah campuran (jack).

" ada hal baru yang kamu dapatkan?" tanya kakek joe.

" kami telah mendapatkan info penting tentang nona arina" ucap jack.

" lanjut" ucap kakek joe.

" nona arina memiliki putri, namun keberadaannya belum kami dapatkan" jelas jack.

kakek joe terkejut sekaligus terharu mendengar penjelasan jack.

"berikan apa yang diminta agar mau mengatakan keberadaan cucuku" ucap kakek joe tegas.

" tuan...tidakkah sebaiknya tuan kembali kerumah" ucap jack.

kakek joe menatap tajam jack.

" tidak..selama pembunuh istri dan putriku ditemukan" jawab kakek joe dingin.

" bagaimana dengan iskandar?" tanya kakek joe tiba tiba.

" tuan iskandar sepertinya belum berhenti mencaritahu keberadaan nona arina dan tuan" jawab jack.

" biarkan dia mencari tahu tapi jangan sampai kamu menghianati aku" ucap kakaek joe tajam.

" baik tuan" jawab jack.

" satu lagi..cari informasi latar belakang gadis kecil yang sekarang hidup denganku" titah kakek joe sembari menunjukkan catatan kecil dan foto pada jack.

" baik tuan secepatnya saya kerjakan " jawab jack tegas.

tidak disangka dalam perjalanan pulang, taxi yang digunakan kakek joe mengalami kecelakaan beruntun, kakek joe terjepit pada badan mobil namun mendekati akhir kesadarannya ,kakek joe masih sempat menghubungi jack.

kakek joe dilarikan kerumah sakit internasional hospital.

"drett...drettt" bunyi getar ponsel deon.

📲 " hallo kek" sapa deon.

📱 " hallo saya jack asisten tuan rendrawan, tolong sampaikan pada pita bila tuan rendrawan kecelakaan dan sekarang sedang kritis di rumah sakit internasional hospital"

📲 " tuan rendrawan ?" jawab deon bingung.

📱" kakek joe" ralat jack.

📲 " kakek joe !!! " ucap deon nyaring , pita yang sedang disisinya membaca buku terkejut saat mendengar deon mengucapkan kata kakek deon.wajahnya berubah tegang dan tangannya gemetar.tiba tiba deon sadar bila pita terlihat syock.

deon menggenggam tangan pita.

📲 " baik saya akan secepatnya kesana " jawab deon lalu mematikan ponsel.

deon terlihat panik bingung bagaimana menyampaikan berita kakek joe.

pita menggoyang goyangkan tangan deon dengan tatapan suram mengharapkan penjelasan deon.

" dek...kakek...kakek dirumah sakit sekarang" ucap deon gugup.

tubuh pita bergetar hebat dengan kepala digeleng gelengkan tanda tidak percaya.

" K A K E K... " tiba tiba pita menjerit keras lalu jatuh tidak sadarkan diri.

deon terkejut mendapati pita mampu berteriak lalu tersadar saat menyadari coky mengangkat tubuh pita yang jatuh di lantai.

" bawa ke uks" ucap deon gugup

.

coky mengangguk lalu berlari menuju ruang uks dengan deon dibelakangnya.

dengan hati hati coky membaringkan pita di ranjang besi uks.

deon membawa botol cologne dan mendekatkan bibir botol pada hidung pita.

" dek...dek..bangun" ucap deon bergetar.

tidak lama adam datang menghampiri ruang uks.

" ada apa dengan pita" tanya adam.

" kakek pita kecelakaan pak" jelas deon dengan wajah pucat.tampa sadar deon meraih tangan mungil pita mengusapnya lalu menciumnya.

" dek..dek..bangun " ucap deon lirih dengan wajah pucat

.coky dan adam terkejut melihat

sikap deon.

adam menepuk nepuk bahu deon

lalu bergegas keluar menghubungi

dokter sekolah.

suasana perpustakaan sekolah menjadi riuh karena teriakan pita.

tidak lama pita mulai sadar setelah dokter memeriksa pita.

" sayang ..." panggil deon lirih.coky semakin terkejut mendengar panggilan deon pada pita.

" kakek..." ucap pita dengan suara lemah.

" kalau adek udah kuat kita jenguk kakek ya " ucap deon lembut sembari mengusap usap rambut pita.

pita mengangguk lemah.

" bagaimana deon " tanya martha tiba tiba,lalu terlihat lega saat mendapati pita telah siuman.

" kalau sudah kuat pita bisa pulang jenguk kakek " ucap martha lembut.

" terima kasih" ucap pita lirih.martha terkejut sekaligus terharu mendengar suara pita.

" Tuhan...terimakasih" ucap martha lirih lalu mengusap lembut tangan pita.

₩...

" tock..tock" suara ketukan pintu lalu terlihat dimas masuk dengan langkah cepat.

" tuan... saya baru menerima info bila tuan rendrawan mengalami kecelakaan dan kritis di internasional hospital" ucap dimas.

iskan terkejut berdiri tiba tiba.

" ayo kita kesana" ucap iskan cepat.

dengan cepat dimas mengambil jas iskan lalu berjalan cepat mengikuti langkah iskandar.

disisi lain deon sedang dalam perjalan menuju ke rumah sakit bersama pita.

tangan mungil pita gemetar memegang erat lengan deon.

deon cemas dengan kondisi kejiwaan pita.

" sabar ya dek..." ucap deon lembut.

mobil deon akhirnya masuk area parkir internasional hispital.setelah memarkirkan mobil deon dan pita keluar dari mobil, berlari memasuki gedung rumah sakit menghampiri ruang IGD .

" suster, kami keluarga kakek rendrawan, dimana kakek kami sekarang" tanya deon.

" bapak rendrawan masih dirawat diruang ICU dikarenakan kritis" jawab suster.

" tempatnya dimana ya sus" tanya deon lagi.

" jalan lurus dari sini lalu belok kiri" jelas suster sambil menunjukkan arah.

" terimakasih sus" ucap deon lalu menggenggam tangan pita berlari menuju ruang ICU.

tidak berselang lama iskandar dan dimas tiba dan menanyakan keberadaan kakek rendrawan di rawat pada suster yang sama lalu terlihat iskan dan dimas menuju ruang ICU.

iskan dan dimas tiba di ruang ICU namun suasana di ruang ICU terlihat panik karena gadis kecil yang tidak sadarkan diri dengan seorang pemuda yang terlihat panik.

" maaf, saya keluarga bapak rendrawan bagaimana kondisinya sekarang" tanya iskan pada dokter yang berjaga di ruang ICU.

" masih kritis namun sudah mendapat perawatan." jelas dokter.

" dek...dek..." terdengar suara deon memanggil pita.

iskan mengernyitkan dahi mendengar suara deon dibalik tirai penyekat.

" itu keluarga bapak rendrawan juga dan tidak sadarkan diri setelah mengetahui bapak rendrawan kritis" jelas dokter memahami rasa ingin tahu iskan.

mendengar penjelasan dokter seketika iskan membuka tirai dan menatap gadis kecil yang terbaring di atas tempat tidur.

" om siapa " tanya deon dingin.iskan tidak menanggapi ucapan deon mendekati pita dan menatap lekat pita.hatinya berdesir hangat saat menatap wajah pita.tampa sadar tangan besarnya mengusap rambut pita.

" yang sopan om...om ini siapa berani menyentuh pita" ucap deon dingin dengan tatapan tajam.

tangan iskan mengepal kuat usai mendengar ucapan deon. tampa suara iskan meninggalkan ruang ICU dengan diikuti dimas.

iskan berdiri dengan dada bergemuruh disamping pintu kaca.

" tuan..." sapa dimas.

iskan membuka genggaman tangannya terlihat helaian rambut pita lalu tangan kirinya menarik helaian rambutnya sendiri.

" bawa rambut ini lakukan test DNA sekarang juga dan tunggu hingga hasilnya keluar" ucap iskan dengan suara bergetar.

" baik tuan" jawab dimas lalu bergegas pergi.

menenangkan diri hampir lima belas menit akhirnya iskan memutuskan untuk masuk kembali ke ruang ICU.

" bagaimana dokter kondisi terakhir bapak rendrawan" tanya iskan.

" kondisi pasien telah melewati kritis, tinggal menunggu pasien siuman" jelas dokter.

" lalu bagaimana dengan kondisi gadis kecil itu" tanya iskan dengan suara lirih.

" sudah siuman, tidak sadarkan diri akibat syock" jelas dokter lagi.

" dek ..minum dulu" terdengar lembut ucapan deon.mendengarnya iskan memejamkan mata sembari menghela nafas panjang berusaha menekan perasaannya yang bergejolak.

" kakek kak" terdengar suara lirih pita yang begitu lembut.mendengar kata kata pita, hati iskan bagai tersiram air yang begitu sejuk.tampa sadar airmatanya menetes membasahi pipi.ingin rasanya iskan memeluk tubuh gadis kecil itu namun iskan berusaha keras menekan perasaannya hingga iskan menerima hasil test DNA.

tubuh iskan terasa limbung dengan berlahan keluar mencari kursi untuk duduk tampa terasa isak tangisnya terdengar lirih.

kepala iskan tertunduk dengan kedua tangan menutupi wajahnya.

" arina...apakah dia putriku" bisik iskan bergetar hebat.

isak tangisnya semakin jelas terdengar pilu.

" arina...jawab aku" bisik iskan.

₩₩...

" kamu deon" tanya jack.

" iya om" jawab deon dingin.

" jack" ucap jack memperkenalkan diri.

" om jack yang tadi menghubungi deon" ucap deon tiba tiba ramah.

" gimana om" tanya deon.

" tuan rendrawan berpesan agar nona pita pindah kerumah tuan rendrawan karena beliau sedang dirawat dirumah sakit" jelas jack.

" maaf om bukan deon mau halangi tapi pita sulit tinggal dengan orang yang belum dia kenal, apakah tidak lebih baik tinggal dirumah saya aja om, kebetulan mami deon dokter jadi bisa sekaligus merawat pita" ucap deon hati hati.

terlihat jack sedang berpikir mempertimbangkan ucapan deon.

" kakek rendrawan juga memberi kepercayaan pada deon untuk menjaga pita" ucap deon lagi berusaha meyakinkan jack.

" baiklah...sementara tuan dirawat tolong jaga pita, bila aku dapati dia terluka atau disakiti maka orang pertama yang aku bunuh adalah kamu" ancam jack tegas namun dengan suara rendah.

" deon janji om" ucap deon meyakinkan.

₩₩₩...

" bi ...deon apa sudah pulang" tanya sania pada asisten rumah tangga.

" sudah nyonya sekarang lagi nemenin temennya yang lagi sakit di kamar tamu" jelas biknah.

" temen ? kamar tamu mana bi" lantai dua sebelah kamar den deon.

sania terkejut lalu bergegas naik kelantai dua menuju kamar tamu.

" istirahat ya dek biar bisa cepet sembuh biar bisa jenguk kakek" bujuk deon lembut.

ucapan deon terdengar sayup ditelinga sania.tidak lama deon keluar kamar tamu lalu menutup pintu hati hati begitu hendàk berjalan deon terkejut hampir meloncat saat mami menatap tajam deon.

" mami...buat kaget deon aja" ucap deon.

" siapa.." tanya mami sembari menunjuk kamar tamu.

" pita mi, kakeknya kecelakaan jadi deon bawa kesini" jelas deon sambil menarik tangan sania berjalan menuruni tangga.

sania mengernyitkan dahi.

" mi ...kayanya ada yang aneh deh dengan kakek joe ternyata namanya rendrawan, sekarang dirawat di internasional hospital " jelas deon lagi lalu duduk pada sofa besar.

" rendrawan ? , ko mirip dengan nama konglomerat yang kabarnya menghilang..." ucap sania.

" mirip aja kali mi" ucap deon.

" oya mi sebenarnya asisten pribadi kakek tadi meminta pita pindah kerumah kakek tapi deon cegah karena deon tau pita tidak mudah percaya pada orang yang belum dikenal" cerita deon.

" anehnya tadi juga ada om om nyentuh nyentuh rambut pita waktu pita tidak sadarkan diri" cerita deon lagi.

" trus gimana " tanya sania penasaran.

" deon marahi lah mi" ucap deon.


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C11
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ